AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Simpatisan organisasi Republik Maluku Selatan (RMS) masih menunjukkan eksitensinya melawan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bertepatan dengan HUT RMS ke-71, Minggu (25/4/2021), simpatisan organisasi makar ini mengibarkan bendera benang raja (sebutan bendera RMS) di sejumlah wilayah Maluku. Tiga daerah yang menjadi lokasi pengibaran bendera RMS yaitu, kota Ambon, kabupaten Maluku Tengah dan kabupaten Seram Bagian Barat.
Meski aparat keamanan TNI/Polri telah disiagakan mengantisipasi aksi pendukung RMS, namun tetap kecolongan. Bendera empat warna itu berhasil dikibarkan.
Berkibarnya bendera RMS juga diposting di akun facebook Koran Pembebasan Maluku, Minggu (25/4/2021). Di akun media sosial itu, diposting pengibaran bendera RMS di kota Piru kabupaten Seram Bagian Barat, desa Aboru kabupaten Maluku Tengah dan kawasan Kudamati kota Ambon. Bendera RMS dikibarkan di batang pohon dan diabadikan melalui kamera telepon seluler oleh simpatisan RMS. Akun tersebut juga mengunggah foto dan video pengibaran bendera RMS oleh simpatisan RMS yang menetap di Belanda yang selama ini bersuara keras menuntut kemerdekaan Maluku dari Indonesia.
Bendera RMS di wilayah kabupaten Maluku Tengah dikibarkan di Dusun Naira dan Desa Aboru, Kecamatan Pulau Haruku yang merupakan basis pendukung RMS.
Salah satu Tokoh Pemuda Aboru, Ely Matuankota menyebutkan bendera RMS diam-diam dikibarkann oleh simpatisan RMS pada Minggu dinihari. Jumlah bendera RMS yang dikibarkan sebanyak 10 bendera, berada di depan Baileo Negeri Aboru dan di dusun Naira.
“Setahu beta (saya), sekitar sepuluh (bendera RMS) yang naik (dikibarkan). Salah satunya di depan Baileo Negeri Aboru bendera terlihat siang hari dan di dusun Naira,” ungkapnya dihubungi Sentraltimur.com, Minggu (25/4/2021).
Selain diikat pada pohon yang berada di pinggiran kampung, bendera RMS juga terpasang di jalan desa. Bendera-bendera RMS itu sebagian diturunkan oleh masyarakat dan aparat keamanan. “Yang turunkan (bendera) ada masyarakat dan juga aparat keamanan,” ucap Ely.
Pasca insiden pengibaran bendera RMS, tidak ada simpatisan RMS yang diamankan oleh aparat kepolisian. Situasi keamanan di desa Aboru juga relatif kondusif.
Sehari sebelumnya, Satgas Yonif 734/SNS SSK llI Pos 8 Aboru mendampingi Komandan Korem 151/Binaiya Brigjen TNI Arnold A.P. Ritiauw kunjungan kerja ke Aboru.
Kunjungan itu untuk mempererat hubungan kerja antara Korem 151/Binaiya dengan pemerintah desa Aboru. Di desa Aboru, TNI AD melaksanakan aksi sosial dan membangun talud.
Di Kudamati, kecamatan Nusaniwe, kota Ambon yang disebut-sebut sebagai basis simpatisan RMS tetap kondusif, meski bendera RMS dikibarkan di kawasan itu. Warga tetap melakukan aktivitas seperti biasa.
Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Leasse, Kombes Pol. Leo Surya Nugraha Simatupang mengatakan, situasi keamanan di wilayah kerjanya aman dan kondusif, tanpa ada kejadian menonjol. Sampai saat ini, dia mengaku belum menerima laporan dari jajarannya yang berada di Aboru terkait pengibaran bendera RMS.
“Situasi aman dan kondusif, tidak ada kejadian menonjol. Sampai saat ini belum ada laporan dari jajaran di Aboru. Bapak Dandim dan Danrem ada di Aboru,” singkatnya, Minggu (25/2/2021).
Sebelumnya, aparat kepolisian juga menggelar operasi yang diberi nama Siwalima Merah Putih. Tujuannya untuk mengantisipasi pengibaran bendera RMS oleh simpatisan RMS. (ST/DNI)