MASOHI, SENTRALTIMUR.COM – Bobroknya proyek air bersih yang bersumber dari anggaran pinjaman daerah kembali terungkap.
Proyek air bersih di Dusun Kopapiyoni, Negeri (desa) Amahai, Kabupaten Maluku Tengah kini tidak lagi dapat dinikmati masyarakat. Sudah tiga bulan terakhir, pasokan air bersih ke permukiman warga di sebagian kawasan Amahai terhenti.
Ini terungkap saat Komisi III DPRD Provinsi Maluku melaksanakan agenda pengawasan di Amahai, Minggu (27/3/2022).
Proyek milik Dinas PUPR Maluku itu menelan anggaran Rp1,4 miliar. Bersumber dari dana pinjaman Pemprov Maluku dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) tahun 2020.
BACA JUGA:
Harga Minyak Goreng di Ambon Melonjak Sentuh Rp28.000 Per Liter – sentraltimur.com
Tim Komisi III terdiri dari Rovik Afifudin, Anos Yeremias dan Asri Arman. Empi, PNS Dinas PUPR Maluku mendampingi Komisi III dalam pengawasan itu.
Bersama Komisi III, wartawan sentraltimur.com harus berjalan kaki sejauh 2 kilometer dari jalan raya menuju lokasi reservoir. Reservoir adalah tempat penampungan air bersih pada sistem penyediaan sebelum distribusian ke masyarakat.
Reservoir Air Tak Terawat
Menuju lokasi reservoir Kopapiyoni bukan perkara mudah. Berjalan kaki menerabas ilalang dan melintasi perkebunan warga begitu menguras tenaga.

Tiba di reservoir yang berada di dataran tinggi itu Komisi III terkejut bukan kepalang. Pagar yang mengitari lokasi reservoir tertutup tanaman liar. Bak penampung air itu berada di atas lahan seluas sekitar 10 X 8 meter, dikelilingi pagar besi. Kondisinya benar-benar tidak terawat.
Tidak terdengar gemericik air di bak penampungan. Jaringan pipa besi berukuran 3 inci juga tidak teraliri air.