NAMLEA, SENTRALTIMUR.COM – Pengolahan material emas ilegal dengan sistem domping, tong dan rendaman masih bebas beroperasi di kabupaten Buru.
Aktivitas ilegal itu bebas beroperasi di desa Wabloy, kecamatan Lolongquba, Buru. Padahal police line telah terpasang beberapa bulan lalu.
Tapi sejak dua bulan lalu, aktivitas ilegal yang diketahui milik haji Komar, tetap bebas beroperasi tanpa tersentuh hukum.
Informasi yang diperoleh sentraltimur.com, police line atau garis polisi yang terpasang di lokasi pengolahan emas haji Komar telah dilepas oleh polisi di lokasi itu.
Garis polisi dilepas pasca penanggungjawab pengolahan emas yang di kalangan penambang dipanggil Rais Ternate alias Bravo menyambangi Mapolres Pulau Buru.
Rais yang dikonfirmasi berdalih, ketika lokasi tong di Wabloy dipasangi dan police line dibuka tidak berada di lokasi.
Karena itu dia mengaku tidak mengetahui identitas polisi yang memasang dan melepas police line di lokasi milik bosnya, haji Komar.
Dia menpis memberikan setoran kepada oknum di Mapolres Pulau Buru. Namun dia tidak membantah memberikan uang kepada pihak-pihak tertentu termasuk diberikan kepada oknum wartawan.
Di kalangan penambang, tong milik haji Komar di Wabloy dan domping di puncak Gunung Botak serta rendaman di sungai Anahoni diduga dibeking oknum polisi sehingga tidak terjamah penertiban maupun hukum.
Kapolres Pulau AKBP Egia Febri Kusumawiatmaja tidak menanggapi pesan whatsapp yang dilayangkan pada Rabu dan Kamis (12/8/2021) terkait aktivitas illegal di lokasi milik haji Komar.
Begitu juga Paur Humas Polres Pulau Buru, Aiptu Djamaludin, memilih bungkam saat dikonfirmasi.
Pantauan sentraltimur.com di lokasi, aktivitas pengolahan emas haji Komar menggunakan bahan kimia berbahaya seperti sianida.
Truk terlihat bolak balik mengangkut material emas dari area tambang Gunung Botak.
“Material (emas) ini punya bos,” kata sopir truk yang mengakut material tersebut.
Dugaan oknum polisi membekingi aktivitas illegal milik haji Komar bukan bualan. Lokasi pengolahan emas yang jaraknya dekat dengan lokasi milik haji Komar masih terpasang garis polisi dan tidak lagi beroperasi.