AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Ketua Sub Tim 1 Pengawasan Covid-19 DPRD Provinsi Maluku, Melkianus Saidekut mengatakan, harga sekali swab PCR untuk lima laboratorium di Maluku bervariasi.
Dia belum mengetahui alasan harga swab PCR bervariasi atao berbeda tiap laboratorium.
Berdasarkan surat dari Kementerian Kesehatan itu, lima laboratorium di Maluku yang bisa melakukan swab PCR, di antaranya BPOM, Rumah Sakit Siloam, Rumah Sakit Tentara, dan Prodia.
“Satunya lagi (nama rumah sakit) saya lupa. Namun harganya itu masih variatif,” kata Melkianus, Selasa (10/8/2021).
Sub Tim 1 Pengawasan Covid-19 DPRD Maluku yang membidangi kesehatan melakukan rapat dengar pendapat bersama PT Angkasa Pura, BTKL PP Ambon, Balai POM Ambon, dan Dinas Kesehatan Maluku terkait keluhan pelaku perjalanan di Bandara Internasional Pattimura Ambon.
Dia berharap, pelaku perjalanan bisa menggunakan fasilitas dari lima laboratorium tersebut, kendati biayanya masih bervariasi.
Karena itu, DPRD kembali akan mengagendakan untuk melakukan rapat kerja agar bisa diketahui biaya swab PCR bagi pelaku perjalanan dengan tujuan tertentu, khususnya bagi warga kurang mampu.
Keinginan agar swab PCR digratiskan, Melkianus menyatakan, akan membicarakan masalah tersebut dengan Gubernur Maluku, Murad Ismail.
“Paling tidak kita akan membicarakan masalah ini dengan Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku bersama gubernur karena ini soal kebijakan sehingga dalam rapat ini, soal biaya nanti dibicarakan lagi,” ujarnya.
Menurut Melkianus, dalam rapat yang akan kembali dilakukan memandang perlu mengundang pejabat dari lima laboratorium yang telah diberi kewenangan untuk melakukan swab PCR.
Tujuannya agar bisa diketahui dengan pasti harga untuk swab PCR kenapa bervariasi.
“Dalam rapat kami mendapatkan informasi swab PCR hanya di Prodia dan Siloam. Namun setelah dikonfirmasi ke PT. Angkasa Pura ternyata yang diterima adalah lima laboratorium yang direkomendasikan. Itu artinya informasi yang didapatkan itu tidak benar,” kata Melkianus. (ANT/RED)