AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maluku Tengah mencatat ribuan warga Tehoru dan sekitarnya masih bertahan di sejumlah lokasi pengungsian pascagempa di wilayah tersebut, Kamis (17/6/2021).
Ribuan warga memilih mengungsi di dataran tinggi di kawasan hutan yang mereka anggap aman sejak Rabu sore (16/6/2021).
“Sampai hari ini ada 7.227 jiwa warga yang masih mengungsi,” kata Kepala BPBD Abdul Latif Key kepada sentraltimur.com dihubungi, Kamis (17/6/2021).
Banyak warga yang memilih mengungsi ke dataran tinggi dan hutan karena rumah-rumah mereka mengalami kerusakan. Selain itu banyak warga juga yang mengungsi karena rumah mereka berada di pesisir pantai.
“Umumnya rumah-rumah mereka rusak dan sebagian karena rumahnya di sekitar pantai,” katanya.
BPBD mulai menyalurkan bantuan kepada warga yang hingga saat ini masih mengungsi di lokasi pengungsian. Adapapun bantuan yang disalurkan berupa tenda darurat, terpal, tikar dan juga selimut.
“Bantuan yang sifatnya mendesak seperti tenda, terpal dan juga selimut sudah kita salurkan saat ini,” kata Abdul.
Hamsal Kinlihu salah seorang warga Dusun Mahu, Desa Tehoru bersama keluarganya memilih mengungsi ke lokasi aman karena rumahnya mengalami kerusakan dan tak bisa ditempati saat ini.
“Rumah saya rusak parah, di dusun kami ada 20 rumah yang rusak dan kondisinya parah jadi kami terpaksa mengungsi dan tidur di gunung,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,1 mengguncang Kabupaten Maluku Tengah, Rabu (16/6/2021) pukul 13.43 WIT.
Gempa menyebabkan terjadinya tsunami kecil setinggi 0,5 meter di wilayah Kecamatan Tehoru. Gempa juga menyebabkan rumah-rumah warga rusak.
Selain itu sebuah masjid dan sebuah gereja di Desa Saunalu juga mengalami kerusakan ringan. Termasuk sebuah sekolah di Tehoru.
Gempa juga menyebabkan terjadi patahan di sepanjang pantai dusun Mahu, Desa Tehoru dan merusak talud penahan gelombang sepanjang 300 meter di desa tersebut.
Pascagempa, ribuan warga di wilayah itu termasuk sejumlah warga di Masohi, ibu kota Maluku Tengah juga memilih mengungsi ke dataran tinggi. (MMS)