AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Harga komoditas cengkih di Kota Ambon bergerak Rp 3.000 per kilogram menjadi Rp 90.000 pada akhir Agustus 2021. Melonjaknya permintaan di pasar utama di Surabaya, Jawa Timur berdampak pada kenaikan harga.
Pengepul hasil perkebunan di Ambon membeli cengkih dari petani Rp 90.000 per Kg. Harga meningkat dari sebelumnya Rp 87.000 per Kg.
Seorang pengepul, Evi mengatakan perubahan harga komoditi cengkih terjadi di Surabaya. Sehingga pengaruhi harga cengkih kepada petani dari berbagai wilayah di Maluku.
BACA JUGA:
Humas Pemkot Ambon Raih TOP GPR Award 2021 – sentraltimur.com
Gubernur NTT Viktor Laiskodat Telusuri Jalur Maut ke Naikliu – kliktimes.com
Menurut dia, banyak petani yang kesal dengan fluktuasi harga cengkih yang sudah terjadi sejak dua bulan belakangan ini. Namun, petani dan pedagang (pengepul) tidak bisa berbuat banyak sebab patokan harga di Ambon mengikuti perkembangan harga di Surabaya.
“Harga cengkih memang bergerak naik sudah tiga hari terakhir menjadi Rp 90.000 per Kg, naik dari sebelumnya Rp 87.000 per Kg. Padahal harga cengkih ini sempat naik hingga mencapai Rp 105.000 per Kg sejak pertengahan Juli, dan awal Agustus turun,” ujar Evi, Sabtu (28/8/2021).
Harga Perkebunan Lain Juga Naik
Tidak hanya cengkih, komoditas perkebunan lainnya juga mengalami perubahan harga, seperti kopra yang kini turun dari Rp 11.300 menjadi Rp 11.000 per Kg.
Harga rempah yang relatif stabil adalah fuli atau kulit pembungkus biji pala masih bertahan Rp 240.000 per Kg. Selain itu, harga biji coklat juga stabil di angka Rp 29.000 per Kg. Sementara itu, harga biji pala bundar bervariasi Rp 85.000 hingga Rp 95.000 per Kg tergantung kualitasnya.