MASOHI, SENTRALTIMUR.COM – Pemerinrah Kabupaten Maluku Tengah selalu menjaga stok bahan pangan di tengah masyarakat. Dampaknya, harga barang kebutuhan pokok terjangkau dan berhasil menekan inflasi.
Buktinya, Badan Pusat Statistik menyebutkan inflasi di Kabupaten Maluku Tengah turun pada bulan Februari 2024 sebesar 3,26 % (y-on-y). Angka itu tentu menunjukan terjadinya penurunan drastis jika dibanding inflasi Maluku Tengah pada Januari 2024 sebesar 6,64 % (y-on-y).
Inflasi terendah itu juga mengkonfirmasi deflasi Maluku Tengah tertinggi se-indonesia selama bulan Februari sebesar -2,82%. Turunnya inflasi Maluku Tengah tak terlepas dari sejumlah paket kebijakan yang diterapkan Pj Bupati Maluku Tengah Rakib Sahubawa bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan OPD terkait.
Sejumlah kebijakan selama Februari yakni subsidi harga ikan, launching Gerai TPID, pasar Dhuafa, pemberian sembako kepada warga kurang mampu, operasi pasar dengan subsidi harga, intervensi harga bahan hortikultura seperti cabai dan bawang.
Rakib Sahubawa mengatakan turunnya inflasi mengindikasikan keberpihakan pemerintah dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan bahan pokok berdampak positif. “Dengan turunnya inflasi ini merupakan buah dari kerja keras bersama TPID dan perangkat OPD dalam merealisasikan paket kebijakan yang kami tetapkan,” kata Sahubawa, Jumat (23/2/2024).
Sahubawa mengapresiasi sejumlah pihak mendukung program pemerintah terutama dalam membantu masyarakat. Dia berharap TPID dan OPD untuk terus meningkatkan sinergitas guna menjaga inflasi Maluku Tengah agar kedepan tidak naik.
“Harapan ke depan yang dilakukan adalah memperkuat sinergitas dan kekompakan untuk persiapan pelaksanaan pasar TPID dan pasar dhuafa lebih optimal lagi agar inflasi tidak naik tinggi,” harap Sahubawa. (ANO)
Ikuti berita sentraltimur.com di Google News