AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Sehari pasca kejadian, Kapal Motor Tidar hingga Selasa (27/7/2021) masih kandas di perairan pelabuhan Namlea, Kabupaten Buru.
Saat kejadian, KM Tidar mengangkut 46 orang penumpang dari Pelabuhan Namlea. Sementara 541 orang lainnya merupakan penumpang lanjutan.
Proses evakuasi mulai dilakukan sejak Senin (26/7/2021) sore atau dua jam pasca kapal kandas pukul 16.30 WIT hingga Selasa di pelabuhan Namlea.
Penumpang lanjutan KM Tidar tujuan Ambon, Tual, Dobo, Kaimana, Fak-fak dan Sorong akan dialihkan ke KM Pangrango dari Namrole, Kabupaten Buru Selatan.
“Kita evakuasi (penumpang Tidar) sementara ke darat, sambil menunggu KM Pangrango deviasi dari Namrole ke Namlea, estimasi tiba pukul 19.00 WIT di Namlea akan angkut penumpang lanjutan KM Tidar,” kata Kepala Pelni Cabang Ambon, Muhammad Assagaf dihubungi sentraltimur.com, Selasa (27/7/2021).
Penumpang lanjutan KM Tidar berjumlah sekitar 500 orang akan dialihkan dan diangkut KM Pangrango kecuali penumpang baru dari Namlea yang dibatalkan.
“Penumpang lima ratusan orang tujuan Ambon. Ada penumpang dari Namlea yang naik juga kita batalkan,” terangnya.
Hasil rapat virtual Pelni Ambon dengan Pelni pusat, rute KM Pangrango dari Namrole menuju Ambon dibatalkan. Penumpang KM Pangrango tujuan Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar juga dibatalkan.
“Rute semula Pangrango dari Namrole masuk Ambon mengangkut 200 calon penumpang yang sudah membeli tiket ke Saumlaki kita batalkan. Kita tidak ada pilihan lain, alternatif terbaik seperti itu,” kata Muhammad.
Dia berharap Pelni pusat dapat menyiapkan satu kapal perintis untuk melayani penumpang dari KM Pangrango tujuan Saumlaki.
“Kapal perintis masih stop semua karena pandemi, karena PPKM memang kita stop. Tujuh kapal perintis yang masuk Maluku. Standby di Ambon 6 kapal perintis. Rencana kita ajukan untuk mobilisasi penumpang yang terlanjur beli tiket KM Pangrango ke Saumlaki. Kebetulan (rute) ke sana juga, tapi belum ada putusan dari pusat,” katanya.
Dia berharap dapat mencari solusi terbaik untuk mengatasi persoalan tersebut agar Pelni dapat kembali melayani masyarakat. (ANA)