AMBON, SENTRALTIMUR.COM – KRI Raden Eddy Martadinata-331 di bawah kendali operasi Komandan Guspurla Koarmada III Laksamana Pertama TNI Retiono Kunto, memulai operasi pengamanan perbatasan Indonesia timur, dimulai dari Maluku.
Operasi hari pertama, Selasa (10/8/2021) kapal perang yang dikomandani oleh Kolonel (P) Rasyid Al Hafidz ikut membantu operasi SAR gabungan mencari nelayan yang hilang di Laut Banda, Kabupaten Maluku Tengah.
Retiono menjelaskan ada permintaan bantuan SAR ke Pos TNI AL Banda Naira yang diteruskan ke Guspurla Koarmada III, bahwa pada 7 Agustus 2021, sekitar pukul 05.00 WIT ada kecelakaan kapal “Emirates”, yakni sebuah kapal ikan atau Bobo.
Kecelakaan laut terjadi di sebelah Utara Laut Banda, dan akibat insiden tersebut masih satu korban yang hilang Herson Launga, nakhoda longboat tersebut.
Proses pencarian korban yang hilang di Laut Banda saat ini sudah berlangsung lebih dari tiga hari.
KRI Raden Eddy Martadinata-331 (REM-331) membantu unsur SAR yang terlibat dalam pencarian, diantaranya Basarnas Pos SAR Banda, Polsek Banda, Koramil Banda, Polairud Banda, PSDK dan masyarakat sekitar.
“Kita sudah mencari dari sisi Barat Laut tadi selama pencarian untuk mencari benda-benda terapung yang kemungkinan korban atau pun kapal yang tenggelam,” ujar Retiono.
KRI REM-331 melakukan penyapuan dengan sensor bawah air untuk mendeteksi apabila kapal itu melayang di dasar laut.