AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Longsor dipicu pergerakan tanah terjadi di kawasan hutan Desa Waipia, Kecamatan TNS, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng).
Bencana itu terjadi pada Jumat (26/11/2021) menyebabkan ruas jalan yang menghubungkan dua kabupaten di Pulau Seram itu mengalami kerusakan parah.
BACA JUGA:
Negeri Soya Wakili Ambon Ikut Lomba 10 Program PKK – sentraltimur.com
Menteri Keuangan: Realisasi Belanja Per Oktober Rp 2.058,9 Triliun – kliktimes.com
Bupati Maluku Tengah, Tuasikal Abua mengatakan kerusakan jalan penghubung kabupaten Malteng dan Seram Bagian Timur (SBT) itu terjadi bukan sebabkan curah hujan, namun adanya pergerakan tanah.
“Tidak ada hujan. Itu seperti pergerakan tanah mungkin ada beban menyebabkan longsor,” kata Abua kepada sentraltimur.com via telelon seluler, Sabtu (27/11/2021).
Ruas jalan yang mengalami kerusakan itu merupakan ruas jalan nasional. Sehingga kewenangan untuk perbaikan berada di Balai Jalan dan Jembatan Provinsi Maluku.
“Itu kewenangan balai karena itu jalan nasional. Kita hanya sebatas koordinasi saja,” ujar Abua.
Kerusakan jalan tersebut sempat memutus akses trasportasi yang menghubungkan dua kabupaten tersebut. Namun setelah perbaiki oleh Balai Jalan, kendaraan bermotor sudah bisa melintasi jalan tersebut.
“Saat ini Balai Jalan sudah perbaiki dan kendaraan sudah bisa lewat lagi,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Malteng, Abdul Latif Key.
Jalan yang mengalami kerusakan akibat pergerakan tanah itu berada tepat di kilometer 35 Desa Waipia. “Itu keewenangan Balai Jalan ya. Dan setelah perbaikan jalan akses transportasi sudah lancar kembali,” ujarnya.
Musibah longsor di Waipia terekam video amatir warga dan diposting di platform sosial media. Dari rekaman video amatir, pergerakan tanah yang terjadi di kawasan itu membuat sebagian jalan bergeser dari tempatnya. Tampak bagian aspal juga ikut lepas terbawa longsor. (MAN)