banner 728x250

MCC Desak Pemerintah Hentikan TKA China Masuk Maluku

  • Bagikan
Direktur Maluku Crisis Center, Ikhsan Tualeka. (FOTO: ISTIMEWA)
banner 468x60

AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Direktur Maluku Crisis Center (MCC) Ikhsan Tualeka mengkritisi kebijakan pemerintah yang masih memberi izin masuk Tenaga Kerja Asing (TKA) dari China di tengah pandemi Covid-19.

Kritik MCC ini dilayangkan menyusul seorang TKA China ditemukan positif Covid-19 masuk ke Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Maluku.

TKA bernama Cao Changqin tersebut tiba di Bula, ibu kota Kabupaten SBT pada Minggu, 4 Juli 2021. Padahal status Bula zona hijau Covid-19.

Ikhsan mengatakan, hal ini dapat terjadi karena kebijakan yang masih memberikan ruang bagi masuknya TKA China.

Menurutnya pemerintah Indonesia, nampak mudah didikte dan tak bisa berbuat banyak jika berhadapan dengan investor dari China.

“Pemerintah Indonesia kerap terlihat kurang berdaulat dan tak punya pilihan jika sedang memenuhi tuntutan para investor China,” kata Ikhsan kepada sentraltimur.com melalui pesan WhatsApp, Rabu (14/7/2021).

Menurutnya, kedatangan TKA justru ironis dan kurang tepat saat warga negara Indonesia (WNI) termasuk di Maluku dan Maluku Utara banyak yang membutuhkan pekerjaan.

“Saat ini WNI sendiri banyak yang terdampak Covid-19, terutama secara ekonomi lantaran sebagian perusahaan dalam negeri terpaksa merumahkan para pekerjanya,” tambah Ikhsan.

Pengamat Indigo Network ini mengaku saat seperti ini seharusnya penanaman modal asing dapat bermanfaat untuk menciptakan lapangan kerja bagi WNI dan tenaga kerja lokal, bukan sebaliknya berpihak ke TKA.

“Jika investasi asing justru mempekerjakan TKA, berarti investasi itu tidak memiliki added value atau nilai tambah,” jelasnya.

Dia juga mendesak pemerintah provinsi Maluku dan Maluku Utara mengikuti jejak pemerintah provinsi Sulawesi Tenggara dan masyarakat yang sejak tahun lalu getol menolak masuknya TKA China ke daerahnya di masa pandemi Covid-19.

Penulis: MEHMET SALAHUDINEditor: YANTO
  • Bagikan