AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Meski masih dihantam pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi di Maluku mulai pulih.
Pertumbuhan ekonomi masih berpeluang tumbuh pada tahun 2021 karena dampak pandemi Covid-19 tidak seberat tahun lalu.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Maluku, Anton Adriaan Lailossa mengatakan pertumbuhan ekonomi Maluku pada triwulan I-2021 mengalami kontrasi sebesar 1,88 persen (year on year).
Meski begitu, kondisi tersebut lebih baik dibanding triwulan IV-2020 yang terkontraksi sebesar 3,42 persen.
“Ini menandakan bahwa kita ada dalam kondisi pandemi Covid-19, tetapi gerakan ekonomi kita sesungguhnya masih tetap berjalan,” kata Anton, Rabu (14/7/2021).
Anton menyampaikan itu pada pembukaan “Syariah Lokal Ekonomi Festival 2021” (SALAM) yang diselenggaraan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Maluku secara virtual, mewakili Gubernur Maluku Murad Ismail.
Anton menyebutkan, inflasi Maluku triwulan I-2021 dilihat dari Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat sebesar 0,07 persen (year on year).
Dia menilai adanya sedikt kenaikan pada harga barang kebutuhan pokok adalah karena mobilitas masyarakat sudah ada, meski terbatas.
Kebutuhan barang juga terus meningkat di tengah situasi pandemi Covid-19. “Saya terus mencermati daya beli masyarakat memang belum pulih secara menyeluruh,” katanya.
Pemprov Maluku mengapresiasi kegiatan Syariah Local Economic Festival Tahun 2021 yang mengangkat tema “Bersinergi Membangun Ekonomi Keuangan Syariah untuk Memperkuat Momentum Pemulihan Ekonomi Maluku Melalui Keunggulan Sumber Daya Regional”.