banner 728x250

Miris! Puluhan Tahun Warga Farmasi Atas Ambon Krisis Air Bersih

  • Bagikan
WARGA FARMASI
Ilustrasi air bersih. (FOTO: ISTIMEWA)
banner 468x60

AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Warga yang tinggal di kawasan Farmasi Atas, kelurahan Kudatami, kota Ambon krisis air bersih. Mirisnya, warga telah mengalami ini selama puluhan tahun.

Lokasi kawasan Farmasi Atas yang berada di dataran tinggi menyebabkan warga kesulitan mendapatkan pasokan air bersih dari Perumdam Tirta Yapono milik Pemerintah Kota Ambon.

Untuk mendapatkan kebutuhan primer tersebut warga membeli air untuk kebutuhan sehari-hari. “Sudah lama permasalahan terkait air bersih ini tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah. Padahal air bersih merupakan kebutuhan utama untuk hidup,” ujar Patrick, warga kawasan Farmasi Atas RT 05 RW 07, Rabu (17/1/2024).

Untuk kebutuhan sehari-hari warga harus membeli air bersih. “Minimal satu keluarga membeli air bersih dua tangki atau 10.000 liter setiap bulan. Kalau jumlah jiwa setiap keluarga banyak kebutuhan air tentu semakin banyak, bahka ada yang tiap bulan harus membeli air lebih dari 10 tangki,” katanya.

Sementara latar belakang ekonomi masing-masing keluarga di kawasan itu berbeda-beda. “Tidak semua warga yang tinggal disini memiliki kemampuan ekonomi, banyak yang ekonominya pas-pasan. Ini sangat membebani warga karena harga air bersih per tangki yang diangkut truk sebesar Rp200 ribu,” ujar Patrick.

Hal ini menurutnya harus menjadi perhatian serius Pemkot Ambon untuk melayani kebutuhan masyarakat akan air bersih. “Orangtua saya tinggal disini sudah lebih dari 30 tahun dan kami sering mengeluhkan masalah air bersih, tapi tetap saja tidak digubris pemerintah,” kesalnya.

Dia berharap, DPRD sebagai representasi rakyat melihat hal ini dan mendorong pemerintah menuntaskan masalah air bersih di kawasan tersebut. “Jang cuma dekat dengan rakyat saat maju caleg, nanti setelah terpilih seng (tidak) mau tau dengan persoalan air bersih yang dihadapi masyarakat,” ketus Patrick.

Keluhan senada juga disampaikan Bobby Palapia, warga Farmasi Atas. Menurutnya krisis air bersih yang sudah puluhan tahun lantaran pemerintah tidak menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mengatasi permasalahan air bersih.

Untuk melayani warga, pemerintah tegas Palapia, harus mempunyai langkah yang inovatif agar mampu mengelola sumber mata air untuk bisa dinikmati secara luas oleh masyarakat setempat.

  • Bagikan