AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat nilai impor minyak dan gas (Migas) periode Januari hingga Mei 2021 mencapai 47,08 juta dolar AS atau meningkat sebesar 8,03 persen dibanding periode yang sama tahun 2020.
“Selama periode Januari-Mei 2021 negara asal impor Maluku adalah Singapura dan Malaysia. Impor terbesar berasal dari Malaysia dengan nilai 24,90 juta dolar AS,” kata Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Maluku Jessica Pupella, Senin (5/7/2021).
Komoditas impor di Maluku seluruhnya adalah dari sektor Migas. Pada periode Januari-Mei 2021 seluruh impor adalah komoditi bahan bakar mineral berupa minyak ringan dan preparatnya, bahan bakar motor tanpa timbal dari RON lainnya– tidak dicampur dan minyak bahan bakar-.
Secara kumulatif pada Januari-Mei, volume impor Maluku mencapai 85.980 ton atau turun 29,04 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020.
“Kontribusi sektor migas sangat dominan pada aktivitas impor Maluku dimana seluruh kegiatan impor berasal dari sektor ini,” ujarnya.
Khusus pada Mei 2021, nilai impor Maluku mencapai 7,01 juta dolar AS atau turun sekitar 10,77 persen dibanding impor pada April 2021 yang mencapai 7,85 juta dolar AS.
Menurut Jessica, volume impor Maluku pada Mei 2021 mencapai 12.000 ton dan mengalami penurunan sekitar 0,70 persen jika dibanding volume impor April 2021.
Jessica mengatakan, pelabuhan bongkar barang impor Maluku pada Mei 2021 hanya pada pelabuhan Yos Sudarso Ambon.