AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Tim SAR menghentikan operasi pencarian setelah memasuki hari kelima, nelayan asal Pulau Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Herson Launge yang hilang belum ditemukan.
Meskipun menghentikan operasi pencarian, namun tim SAR masih akan tetap melakukan pemantauan.
“Sampai sore ini di H.5 dengan hasil nihil, Ops SAR dihentikan selanjutnya dilakukan pemantauan. Bila ke depan adanya informasi keberadaan korban Ops SAR akan dilanjutkan kembali,” kata Kepala Basarnas Ambon, Mustari, Rabu (11/8/2021).
Unsur SAR yang dilibatkan dalam operasi pencarian terdiri dari Pos SAR Banda, Polsek Banda, Koramil Banda, Polairud Banda dan warga sekitar.
Proses pencarian menggunakan alat angkut RIB 07 Pos SAR Banda, kapal patroli PSDKP Napoleon 105 dan longboat milik warga.
Kantor Pencarian dan Pertolongan SAR Ambon dalam rilisnya menyebutkan, operasi hari keempat, satu regu tim SAR menggunakan RIB 07 telah melanjutkan pencarian dengan jarak -+ 70 NM dan Heading 271,65° arah Barat dari lokasi kejadian.
Sedangkan regu lainnya menggunakan longboat pukul 08.10 WIT melakukan penyisiran dengan jarak -+ 24 NM dan Heading 272° arah Barat dari lokasi kejadian.
“Penyisiran berfokus pada titik koordinat 4°44’20” S – 128°22’55” E dan 4°21’37” S – 128°22’55” E,” sebut Mustari.
Operasi pencarian dilakukan dengan kondisi hujan ringan, angin Timur – Tenggara 2 – 15 knots dan tinggi gelombang 1,25 – 2,5 M.
“Kami Berharap di hari keempat Ops SAR ini korban bisa segera ditemukan dan dievakuasi,” harap Mustari
Mustari juga mengingatkan seluruh tim yang bertugas di lapangan agar tetap hati-hati dalam melaksanakan operasi pencarian.
“Tetap memperhatikan kondisi cuaca dan tinggi gelombang, mengingat akhir-akhir ini kita memasuki musim hujan dan gelombang tinggi,” katanya.
Diketahui longboat bermuatan 28 nelayan berangkat dari Pulau Banda pada 6 Agustus pukul 17.00 WIT menuju fishing ground di perairan Pulau Banda.
Setelah selesai melakukan aktivitas memancing, di perjalanan pulang longboat tersebut dihantam gelombang tinggi pukul 03.00 WIT pada 7 Agustus 2021 sehingga tenggelam.
Dalam musibah itu 26 orang nelayan selamat, satu korban meninggal dunia atas nama La Wole dan Herson Launga dinyatakan hilang. (DNI)