AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Pemerintah Kota Ambon menutup rumah sakit darurat yang selama ini menangani pasien positif Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy mengatakan penutupan rumah sakit darurat itu dilakukan lantaran semua pasien yang dirawat di rumah sakit itu telah sembuh dan tidak ada lagi penambahan pasien baru.
“Grand house HI Garuda yang selama ini kita jadikan sebagai rumah sakit darurat telah ditutup pengeoperasiannya karena memang tidak ada lagi pasien di sana,” kata Wendy kepada sentraltimur.com, Kamis (12/8/2021).
Saat kasus Covid-19 meningkat di Ambon, pemerintah Kota Ambon membuka empat rumah sakit darurat untuk menampung pasien corona.
Menurut Wendy saat ini satu dari lima rumah sakit darurat di Ambon telah ditutup karena tidak ada lagi pasien baru di rumah sakit itu.
“Angka kesembuhan pasien di Ambon terus meningkat sehingga tidak ada lagi pasien baru, makanya kita tutup rumah sakit itu. Tersisa empat rumah sakit darurat yang masih beroperasi,” katanya.
Empat rumah sakit darurat yang masih beroperasi menampung pasien Covid-19 di Kota Ambon yakni Asrama Haji Waiheru, LPMP Maluku dan dua hotel masing-masing Hotel Everbright dan Hotel Wijaya I.
Meski masih ada empat rumah sakit darurat yang masih beroperasi, namun jumlah pasien dirawat juga sudah menurun dibawah 60 persen.
“Untuk jumlah pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit dan pusat karantina juga sudah turun di bawah 60 persen,” katanya.
Menurutnya meningkatnya pasien sembuh di Ambon dalam dua pekan terkahir karena penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang berhasil dilakukan.
Sejauh ini jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Ambon berjumlah 8.807 kasus.
Rinciannya pasien sembuh 6.412 pasien, meninggal dunia 155 pasien dan yang masih menjalani perawatan dan isolasi mandiri sebanyak 2.140 orang. (MMS)