AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Pemerintah Provinsi Maluku mendorong peningkatan kegiatan ekspor berbagai komoditi langsung dari Kota Ambon ke sejumlah negara tujuan.
Aktivitas ekspor melalui pelabuhan Yos Sudarso maupun bandara Internasional Pattimura, Kota Ambon.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Maluku Semmy Huwae menjelaskan, Pemprov Maluku terus mendorong pengusaha meningkatkan kegiatan ekspor langsung ke negara tujuan dengan memberikan berbagai kemudahan.
“Maskapai penerbangan Garuda telah menyediakan kargo khusus ekspor langsung dari Ambon ke Jepang melalui Manado. Jalur penerbangan langsung ini berdampak memangkas 50 persen waktu ekspor dari sebelumnya, di samping biaya pengiriman kargo menjadi lebih murah,” ujarnya di Ambon, Minggu (9/5/2021).
Pemprov Maluku, beberapa kali melakukan pertemuan dengan para pengusaha khususnya di bidang perikanan sebagai komoditi unggulan ekspor, membahas berbagai upaya percepatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kegiatan ekspor.
Ekspor Maluku pada periode triwulan pertama tahun 2021 tercatat sebanyak 779,72 ton dengan nilai 4.522 juta dolar AS, dengan perincian pada Januari sebanyak 132,40 ton dengan nilai 795,52 dolar AS, Februari tercatat 110,10 ton dengan nilai 1,112 juta dolar AS, sedangkan Maret 535,22 ton dengan nilai 2,614 juta dolar AS.
“Berdasarkan data itu, ekspor Maluku pada Maret 2021 mengalami peningkatan 134.9 persen atau 1,501 juta dolar AS dibanding Februari 2021 yang hanya sebesar 1,112 juta dolar AS,” kata Semmy.
Namun secara kumulatif nilai ekspor triwulan pertama 2021 ini mengalami penurunan sebesar 60,11 persen atau 6,815 juta dolar AS jika dibanding periode yang sama pada 2020 yang mencapai 11,338 juta dolar AS.
Ekspor triwulan pertama 2021 dilakukan 11 eksportir dengan tujuan utama ke tujuh negara yakni China sebanyak 388,02 ton dengan nilai 1,711 juta dolar AS, diikuti Jepang sebanyak 236,59 ton dengan nilai ekspor 1,140 juta dolas AS, Amerika Serikat sebanyak 86,32 ton senilai 990,48 ribu dolas AS.
Selain itu Hong Kong sebanyak 23,38 ton dengan nilai 394,84 ribu dolar AS, Vietnam (37.29 ton) dengan nilai ekspor 236,35 ribu dolar, Singapura (8,12 ton) senilai 48,34 ribu dolas AS, dan Malaysia sebanyak 0,01 ton atau senilai Rp10 ribu dolas AS.
Semmy menyebutkan, ekspor Maluku pada periode tersebut didominasi enam komoditi unggulan, yakni tuna segar dengan volume 360,31 ton, udang vaname sebanyak 360 ton, pala 28,02 ton, kepiting hidup 7,08 ton dan lobster hidup sebanyak 0,92 ton.
Secara keseluruhan periode Januari-Maret 2021 terjadi 123 kali aktivitas ekspor secara langsung dari Kota Ambon, di mana 25 kali melalui pelabuhan Yos Sudarso Ambon dengan volume 535 ton senilai 3,333 juta dolas AS. Sedangkan sisanya sebanyak 86 kali melalui Bandara Internasional Pattimura sebanyak 244,72 ton dengan nilai ekspor 1,188 juta dolar AS.
“Kami berharap dengan berbagai kemudahan yang diberikan saat ini, akan semakin banyak perusahaan yang mampu melakukan ekspor langsung dari Ambon ke berbagai negara tujuan,” tandas Semmy. (ANT/RED)