JAKARTA, SENTRALTIMUR.COM – Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian menegur pemerintah daerah dengan serapan belanja APBD yang masih rendah.
Menurutnya, realisasi APBD penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, seperti halnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Apalagi, percepatan realisasi APBD menjadi salah satu salah satu arahan Presiden Joko Widodo dalam sidang kabinet paripurna.
BACA JUGA:
Kabar Baik, Ambon Kini Turun ke PPKM Level 1 – sentraltimur.com
GMNI Bersama Warga Tuntut Kasus Pembebasan Lahan – kliktimes.com
Pada Rapat Koordinasi Evaluasi Penyerapan Anggaran Daerah Tahun 2021 bersama Menteri Keuangan dan Pemda melalui video conference, Senin (22/11/2021), Tito menjelaskan belanja daerah akan mendorong bertambahnya uang beredar di tengah masyarakat.
Sebagai dampaknya, belanja daerah akan ikut meningkatkan daya beli serta konsumsi di tingkat rumah tangga. Selain itu, belanja APBD juga dapat mendorong pihak swasta yang keuangannya tengah mengalami kontraksi akibat pandemi COVID-19.
“Karena kita tahu bahwa lebih dari Rp 700 triliun anggaran dari pemerintah pusat itu transfer ke daerah, dan daerah juga memiliki ruang fiskal dari pendapatan asli daerah maupun dari sumber lainnya yang sesuai dengan Undang-Undang,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (25/11/2021).
Ingatkan Daerah Percepat Realisasi APBD
Dia katakan, hingga saat ini ada beberapa daerah dengan capaian realisasi belanja yang tinggi dan rendah. Untuk itu, dia mengingatkan daerah-daerah yang capaiannya masih rendah agar mempercepat realisasi belanja.
“Mungkin ada kontrak-kontrak yang memang harus bayarkan di akhir tahun, mudah-mudahan itu. Silakan gunakan, silakan untuk dibayarkan sesuai aturan,” tuturnya melansir detik.com.
Selain itu, lanjut dia, untuk mendorong percepatan realisasi APBD pihaknya juga akan memantau realisasi APBD setiap minggu. Bahkan Tito menyebut akan melakukan evaluasi harian bersama Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota dan jajarannya, terutama bagi daerah-daerah yang realisasi serapan anggarannya rendah.