banner 728x250

Tak Ingin Pedagang Kecil Menjerit, Warga Amalatu Tolak Kehadiran Indomaret dan Alfamidi

  • Bagikan
Warga Desa Latu, Kecamatan Amalatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku menolak keberadaan minimarket Indomaret dan Alfamidi di kampung mereka. FOTO: IST
banner 468x60

AMBON, SENTRALTIMUR.COM- Warga Desa Latu, Kecamatan Amalatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku menolak keras keberadaan minimarket Indomaret dan Alfamidi di kampung mereka.

Penolakan terhadap kehadiran Indomaret dan Alfamidi mengemuka di tengah masyarakat menyusul adanya rencana pembangunan pasar swalayan modern itu di ibukota kecamatan Amalatu tersebut.

Warga menilai keberadaan Indomaret dan Alfamidi akan membunuh keberlangsungan pelaku usaha kecil di wilayah tersebut.

 “Kami dengan tegas menolak keberadaan Indomaret dan Alfamidi di Latu karena itu akan membuat pedagang kecil menjerit,” kata Takdir Patty kepada sentraltimur.com, Rabu (21/4/2021).

Dia menjelaskan kehadiran Indomaret dan Alfamidi tak akan berdampak apapun bagi peningkatan ekonomi masyarakar, justru kehadiran pasar modern itu akan menggilas pedagang kecil di wilayah itu. “Secara otomatis pedagang kecil akan terdampak, ini yang kita khawatirkan,” tegas dia.

Menurutnya pengalaman dari beberapa kasus di berbagai daerah, kehadiran Indomaret dan Alfamidi sangat berdampak bagi para pedagang  kecil sebab para pedagang kecil tak akan mampu bersaing dengan pasar modern itu.

“Di mana-mana kehadiran Indomaret dan Alfamidi selalu pasti akan membuat pedagang kecil ditinggal, dan ini masalah yang selalu terjadi,” katanya.

Asir Wakano salah satu pedagang kecil yang dihubungi secara terpisah juga menolak keberadaan Indomaret dan Alfamidi di desanya.

“Kita tolak, tidak boleh masuk di sini,” tegasnya.

Dia mengaku khawatir keberadaan Indomaret dan Alfamidi di desanya akan membuat warga tidak lagi membeli kebutuhan sehari-hari di kios dan toko milik pedagang lokal.

“Takutnya begitu kalau sudah ada tidak ada yang mau membeli di kita,” ujarnya. (MMS)

  • Bagikan