AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Vaksinasi Covid-19 di Maluku masih sangat rendah. Sejauh ini pemberian vaksin bagi kelompok sasaran di Maluku baru mencapai 14 persen.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku, Adonia Rerung mengakui sejauh ini baru 14 persen warga sasaran vaksinasi di Maluku yang menerima vaksin dari target sasaran sebanyak 1,4 juta warga.
“Baru 14 persen dan itu sangat rendah, apalagi secara nasional itu rendah sekali,” katanya kepada sentraltimur.com via telepon seluler, Sabtu (7/8/2021).
Dia menjelaskan, sesuai data yang ada, dari 14 persen kelompok sasaran yang telah menerima vaksin, terbanyak dari Kota Ambon.
Selanjutnya daerah dengan tingkat vaksinasi paling rendah adalah Kabupaten Maluku Tengah.
“Paling tinggi itu Kota Ambon karena sangat agresif. Kemudian Tual, Maluku Tenggara, Aru, Tanimbar itu sudah mulai bagus, dan yang paling rendah itu Maluku Tengah,” ujar Doni sapaan Adonia.
Data yang diterima sentraltimur.com hingga saat ini dari target sasaran penerima vaksin 1,4 juta, warga penerima vaksin baru mencapai 175.000 jiwa untuk vaksinasi tahap satu dan tahap dua sekitar 75.000.
Dari data tersebut warga di Kota Ambon yang menerima vaksin pertama sebanyak 82.000 atau 30 persen dan vaksin kedua lebih dari 30.000 atau 11 persen.
Adapun warga di Maluku Tengah yang baru mengikuti vaksinasi sekitar 15.000 orang dari target sasaran penerima vaksin di wilayah 282.390 orang.
Doni heran karena meski Maluku Tengah memiliki vaksinator terbanyak di Maluku, namun warga yang menerima vaksin sangat sedikit dibanding daerah lain.
“Maluku Tengah paling rendah padahal jumlah vaksinator paling banyak di Maluku itu di Maluku Tengah tapi warga yang vaksin paling rendah,” herannya.
Dia membandingkan sejumlah daerah di Maluku yang secara georgrafis sangat sulit dijangkau, tapi ternyata jauh lebih baik dari Maluku Tengah untuk program vaksinasi.
“Coba lihat Aru dan Tanimbar sulitnya bagaimana tapi vaksinasi di sana jalan dengan baik. Jadi harus bisa mencontohi Ambon, di Ambon semuanya bergerak pimpinannya, tokoh agama, tokoh masyarakat semua bergerak,” katanya.
Bupati Maluku Tengah Abua Tuasikal mengakui rendahnya jumlah warga penerima vaksin di wilayahnya lantaran warga masih belum sadar mengikuti vaksinasi. (MMS)