AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Majunya Universitas Pattimura (Unpatti) tidak lepas dari kontribusi berbagai pihak yang terus mendorong perubahan di berbagai bidang.
Namun tidak dapat dipungkiri, peran Prof. DR. Marthinus J. Sapteno SH, MHum sebagai rektor memberi andil besar terhadap moncernya Unpatti beberapa tahun terakhir.
Dua periode atau 8 tahun memimpin, kampus kebanggaan Maluku ini mampu bergerak maju di bidang akademik, kemahasiswaan maupun kerja sama.
Kini, Unpatti menjadi universitas terkemuka di Indonesia yang ditunjuk Presiden RI sebagai koordinator program pengembangan pangan lokal bagi seluruh universitas di wilayah timur Indonesia.
Keberhasilan Sapteno ini disampaikan dosen dan para alumni Unpatti.
Ketua Program Studi Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Leonard Heppy Lelepary, SPd, M.Pd mengakui Unpatti mengalami pergerakan dan perkembangan yang sangat pesat di kepemimpinan Sapteno.
Di bidang akademik, Unpatti berhasil bergerak keluar dari kerumitan, kesemrawutan persoalan akademik yang selama ini bagaikan mengurai benang kusut.
“Hal ini teratasi dengan baik, misalnya PD Tikti, masalah penomoran Ijazah secara nasional, sinkronisasi data pendaftaran dengan data keuangan. Semua itu sudah teratasi,” kata Leonard di Ambon, Rabu (5/4/2023).
Era kepemimpinan Sapteno, lanjut dia, kemajuan pada bidang kemahasiswaan dan alumni juga sangat dirasakan. Ini dibuktikan dengan banyaknya mahasiswa yang mendapat penghargaan tingkat nasinal maupun internasional.
Koordinator Pengembangan Pangan Lokal
Selain itu ikatan alumni Unpatti (IKAPATI) terbentuk dan struktur kepengurusannya berjenjang di semua kabupaten/kota di Maluku plus kota-kota lain di Indonesia juga di luar negeri.
“Yang patut sangat kita syukuri dan banggakan adalah oleh Presiden RI, Unpatti dipilih menjadi koordinator bagi seluruh universitas di wilayah timur Indonesia, Sulawesi, Papua maupun NTT di program pengembangan pangan lokal. Ini hal yang luar biasa, bahwa kualitas Unpatti sudah berada di nomor saatu di Indonesia Timur,” saanjung Ketua GAMKI Maluku ini.
Menurutnya kapasitas, kapabilitas dan ketulusan hati Sapteno dalam membangun Unpatti layak diapresiasi. “Kapasista beliau ini bukan sesuatu taken for granted namun karena sederet pengalaman kepemimpinan yang ditorehkan sebelumnya. Mulai dari dosen biasa, ketua jurusan, wakil dekan, dekan, wakil rektor dan akhirnya menjadi rektor dua periode,” ujar Leonard.
Prestasi Septeno ini dibuktikan juga dengan didapuknya penghargaan capaian indikator kinerja utama perguruan tinggi negeri di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi pada tahun 2020/2021.
”Iya, beliau dua tahun berturut-turut, 2021 dan 2022 meraih penghargaan capaian indikator kinerja utama perguruan tinggi negeri dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi. Tentunya penilaiannya bukan sekedar basa-basi,” kata dosen yang disapa Heppy ini.
Raih Puluhan Penghargaan
Tiga puluhan penghargaan dari berbagai lembaga, baik dalam negeri maupun luar negeri juga diraih Sapteno.
Atas sederet prestasi mentereng itu menurut Leonard, civitas akademik Unpatti termasuk para alumni dan segenap masyarakat Maluku harus ikut berbangga dengan keberhasilan profesor kelahiran Ouw, Pulau Saparua itu memajukan universitas termana di provinsi ini menjadi setara dengan lembaga perguruan tinggi lain di Indionesia.