AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Gubernur Maluku Murad Ismail dan Penjabat Bupati Maluku Tengah Rakib Sahubawa menghadiri atraksi pukul sapu di Negeri Mamala, Kecamatan Leihitu, Rabu (17/4/2024).
Tradisi tahunan ini rutin digelar Negeri Mamala dan Negeri Morella tepat hari ketujuh pasca Idul Fitri atau tanggal 7 syawal dalam kalender hijriah.
Sahubawa sangat bangga dan senang bisa hadir di tengah masyarakat Mamala saat digelar tradisi pukul manyapu. Menurutnya atraksi pukul sapu merupakan salah satu warisan budaya yang sangat kaya dan unik masyarakat.
“Tradisi ini telah menjadi bagian dari identitas serta kebanggaan kita bersama,” katanya, Rabu (17/4/2024).
Tradisi pukul sapu miliki makna yang sangat mendalam yaitu sebagai bentuk ekspresi persaudaraan, keberanian, dan rasa hormat. Atraksi pukul manyapu merupakan momen penting untuk memperkuat kebersamaan dan keharmonisan di antara para pihak, warga Mamala dan seluruh masyarakat Leihitu.
“Saya ingin menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para tokoh adat dan semua pihak yang telah bekerja keras dalam menyelenggarakan acara ini dengan baik,” ujar Sahubawa.
Upaya tersebut tidak hanya menjaga tradisi leluhur tetap hidup, tetapi juga memperkuat persatuan dan persaudaraan. “Penghargaan dan apresiasi juga saya sampaikan kepada Pemerintah Provinsi Maluku terutama Gubernur Maluku atas perhatian dan dukungannya terhadap berbagai kegiatan sejarah maupun budaya di Kabupaten Maluku Tengah,” katanya. (ANO)
Ikuti berita sentraltimur.com di Google News