AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Direktorat Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Maluku bergerak menyelidiki dugaan korupsi di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maluku.
Penyidik membidik pengelolaan dana alokasi khusus (DAK) penugasan dan perabotan pembangunan/rehab laboratorium pada jenjang SMA/SMK.
Total anggaran DAK tahun 2023 bersumber dari APBN dikucurkan Kementerian Pendidikan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maluku sebesar Rp164 miliar.
Penyidik Ditreskrimsus mengawali proses penyelidikan dengan memeriksa Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maluku Insun Sangadji, Jumat (18/10/2024).
Bau indikasi korupsi pengelolaan DAK tahun 2023 sudah terendus Komisi IV DPRD Maluku sejak awal tahun 2024. Tepatnya setelah mitra Dinas Pendidikan Maluku itu mengantongi berita acara serah terima barang yang tidak sesuai rencana anggaran biaya (RAB).
DAK tahun 2023 dikelola oleh Bidang Pembinaan SMA serta Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maluku.
Kepala Bidang Pembinaan SMA adalah Farid Hatala. Farid berada di dinas “basah” itu belum genap setahun menggantikan Ian Pelu. Sebelumnya dia menduduki jabatan Kepala Seksi Perencanaan Dinas Perumahan dan Permukiman Maluku.
Farid dilantik sebagai Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan oleh Gubernur Maluku Murad Ismail pada 15 Januari 2024. Sedangkan Kepala Bidang Pembinaan SMK dijabat oleh Anisah.
Karier Anisah di birokrasi Pemerintah Provinsi Maluku terbilang menarik. Sebelumnya Anisah tercatat sebagai ASN di Sulawesi Selatan.
Anisah merupakan adik mantan Gubernur Maluku Murad Ismail. Ketika abang kandungnya menjabat gubernur nasib baik menghampirinya.
Dia dipindahkan dari Sulawesi Selatan ke Biro Umum Setda Maluku. Perlahan kariernya melesat. Dipromosi menduduki jabatan Plt Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maluku tahun 2019. Berlanjut jabatannya “dipatenkan” sebagai Kepala Bidang Pembinaan SMK oleh gubernur pada 26 Februari 2020. Hingga Murad purna tugas dari jabatan gubernur Maluku, Anisah masih menduduki jabatan empuk itu.
Bisik-bisik ASN di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maluku, bukan hanya Insun Sangadji yang kecipratan menggarap berbagai proyek pada dinas yang dipimpinnya. Nama Anisah juga mencuat ikut bermain proyek.
Indikasi itu bisa jadi benar adanya. Sebab DAK yang dikucurkan Kementerian Pendidikan menyasar SMA dan SMK. “Keterlibatan pejabat di Dinas Pendidikan Maluku bermain proyek itu sudah cukup lama, bukan saja DAK tahun 2023 yang sekarang diselidiki polisi (Ditreskrimsus),” kata sumber di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maluku kepada sentraltimur.com, Jumat (18/10/2024).
Dia malah menyebut sejak Insun menjabat kepala Dinas Pendidikan bagi-bagi proyek semakin marak. “Katong (kita) bilang su talalu badaki (kotor). Tender proyek diatur untuk kontraktor tertentu yang dekat dengan gubernur (Murad), kepala dinas dan kepala bidang. Malah ada proyek yang dikerjakan tanpa proses tender,” ujar dia.
Dia berharap Ditreskrimsus serius mengusut kasus korupsi di Dinas Pendidikan. “Jangan cuma sekadar panggil dan periksa, namun harus ada pejabat di Dinas Pendidikan dan kontraktor yang kerja proyek tidak sesuai RAB ditetapkan sebagai tersangka,” tegas dia.
Menurutnya, ujung dari proyek dikerjakan oleh orang-orang dekat penguasa dan pejabat di Dinas Pendidikan Maluku adalah mendapatkan fee atau komisi. “Mereka ada yang tidak mau tau proyek yang dikerjakan itu kualitasnya bagus atau amburadul. Terpenting mereka menerima fee dari proyek yang dikerjakan oleh kontraktor,” ujar ASN yang meminta namanya tidak dipublikasi.
Dia menegaskan temuan Komisi IV DPRD Maluku saat melakukan pengawasan di sejumlah SMA dan SMK terkait penggunaan anggaran DAK 2023 peruntukan bagi penugasan dan perabotan pembangunan/rehab laboratorium pada jenjang SMA/SMK merupakan fakta.
“Itu tidak bisa dipungkiri, itu fakta. Memang benar bahwa pembangunan laboratorium fisika, kimia, bahasa dan laboratorium komputer di sejumlah SMA dan SMK tanpa dilengkapi peralatan penunjang, yang ada hanya kursi, meja dan lemari,” ungkap dia.
Berbagai temuan yang terindikasi korupsi itu tegas dia, yang bertanggung jawab adalah kepala dinas dan kepala bidang. “Kepala dinas itu selaku pengguna anggaran, sedangkan kuasa pengguna anggaran dan PPK adalah kepala bidang. Itu yang harus bertanggung jawab selain tentunya kontraktor jika paket proyek yang dikerjakan tidak sesuai kontrak kerja,” tegasnya.
Soal keterlibatan Anisah dalam paket-paket proyek DAK tahun anggaran 2023, hingga berita ini tayang belum berhasil dikonfirmasi.
Penyidik Ditreskrimsus Polda Maluku memastikan akan mengagendakan pemanggilan pihak-pihak yang berperan dalam pengelolaan DAK tahun 2023 di Dinas Pendidikan Maluku. “Hari ini kami panggil kepala Dinas Pendidikan untuk dimintai keterangan. Pekan depan kami juga akan memanggil pihak-pihak dari Dinas Pendidikan dan pihak ketiga (kontraktor),” kata sumber di Ditreskrimsus.
Temuan DPRD
Diberitakan sebelumnya, Komisi IV DPRD Maluku menemukan sejumlah indikasi korupsi pada pengelolaan DAK tahun anggaran 2023 di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maluku.
Temuan itu di antaranya pekerjaan proyek bermasalah dikerjakan oleh adik kandung Insun Sangadji. “Ada beberapa temuan yang kami anggap cukup serius terutama di Dinas Pendidikan, diantaranya kami melihat sangat bermasalah terutama di pengelolaan DAK SMA dan SMK,” ujar Ketua Komisi IV DPRD Maluku, Samson Atapary di Gedung DPRD Maluku pada 1 April 2024.
Proyek bermasalah juga ditemukan di beberapa sekolah, seperti di kabupaten Buru yang menghabiskan anggaran belasan miliar. Pekerjaan proyek tidak sesuai RAB. Begitu pula di dua sekolah di Kabupaten Maluku Tenggara yang menelan anggaran miliaran rupiah.

“Ambil contoh di RAB harus pakai lespam yang asli mereka hanya beli esksabor, kemudian dipotong dan ditempel. Pasang tegel di dinding itu hanya pakai lem dengan semen di SMA 1 Buru, jadi belum apa-apa sudah lepas. Yang harusnya dibuat pintu, tidak ada pintu, ada ruangan yang 100 persen perabot tidak ada dan sebagainya. Ini yang menjadi problem cukup serius. kalau pengelolaan di dinas masih seperti begini, ini akan berdampak jangka panjang terhadap pendidikan kita,” beber dia.