AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Gempa berkekuatan 6,1 magnitudo yang mengguncang Kabupaten Maluku Tengah memicu kepanikan warga di Desa Tehoru, Kecamatan Tehoru, Rabu (16/6/2021).
Warga panik dan berhamburan keluar dari rumah lantaran getaran gempa yang sangat kuat dirasakan. Warga semakin panik setelah mengetahui air pasang surut di pesisir pantai di desa Tehoru beberapa saat setelah gempa terjadi.
“Warga panik karena air tiba-tiba surut setelah itu terjadi air laut naik (pasang),” kata Hamsal Kinlihu, salah satu warga Tehoru, Rabu sore.
Ketika air laut surut kata Khamsal, warga menyangka kejadian itu sebagai pertanda akan dating gelombang tsunami. Warga yang panik dan takut berlari ke dataran tinggi.
“Warga panik mengira itu akan terjadi tsunami karena air laut tiba-tiba naik. Orangtua lari bersama anak-anaknya ke dataran tinggi,” katanya.
Warga lainnya Jamila Pati Iha yang dihubungi mengaku saat gempa terjadi dia lari membawa bayinya keluar dari rumah menuju pegunungan. Dia mengakui sempat menyaksikan air laut surut di depan rumahnya.
“Saya lari dengan bayi saya dan dua anak saya yang masih kecil, setelah air pasang surut terjadi, kebetulan rumah kita di dekat pantai,” ujarnya dihubungi dari Ambon.
Pasacagempa, saat ini ribuan warga sejumlah desa psisir di Kecamatan Tehoru telah memilih mengungsi di lokasi ketinggian dan pegunungan. Mereka memilih mengungsi selain karena takut juga karena ada imbauan dari pemerintah desa dan Pemkab Malteng untuk menjauhi pesisir pantai.
Guncangan gempa selain dirasakan getarannya di Kabupaten Maluku Tengah juga dirasakan getarannya di Kabupaten Seram Bagian Timur dan Kota Ambon. (DNI)