banner 728x250

Dua Gempa Susulan Guncang Seram Bagian Barat

  • Bagikan
Ilustrasi gempa bumi. (FOTO: ISTIMEWA)
banner 468x60

AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Dua gempa bumi kembali mengguncang Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Senin (5/7/2021).

Sebelumnya gempa utama menggetarkan kabupaten berjuluk Saka Mese Nusa ini berkekuatan magnitudo 5,2 pada Minggu (4/7/2021) dini hari pukul 01.18 WIT.

Dua kali gempa susulan hanya berselang tiga menit. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa susulan pertama berkekuatan magnitudo 3,1  terjadi pukul Senin dini hari pukul 03.23 WIT.

Gempa berada di koordinat 2.75 Lintang Selatan – 127.9 Bujur Timur atau 47 km Baratlaut Piru, SBB,  83 km Baratlaut Kairatu, SBB. Gempa berada di kedalaman 22 Km

Sedangkan gempa susulan kedua  magnitudo 3,2 terjadi pukul 03.27 WIT. Episenter gempa  berada di koordinat 2.75 Lintang Selatan -127.94 Bujur Timur atau 44 km Baratlaut Piru, 80 km Baratlaut Kairatu. Pusat gempa berada di kedalaman 10 Km.

BMKG menjelaskan dua gempa susulan itu merupakan jenis gempa dangkal. Warga diimbau tidak perlu khawatir karena tidak berpotensi tsunami.

“Warga tetap waspada dan tidak panik, serta mengacu pada informasi yang disampaikan BMKG,” tulis BMKG dalam rilisnya.

Diketahui, gempa utama berada pada koordinat 2.70 LS dan 128.07 BT. Pusat gempa berada di laut, 42 kilometer (km) sisi barat laut SBB.  Gempa tercatat berada di kedalaman 10 km.

Meski gempa tidak berpotensi tsunami, getaran gempa dirasakan di wilayah Piru, Kairatu, SBB dan Ambon dengan skala II-III MMI.

Skala III MMI berarti, menurut literasi BMKG, getaran gempa masuk kategori lemah seperti cuma menimbulkan getaran di dalam rumah. Sementara untuk II MMI, guncangan gempa sangat ringan dan cuma dirasakan oleh beberapa orang.

“Gempa ini dirasakan masyarakat. Hati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi,” tulis @infoBMKG.

Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas subduksi.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault). 

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. (DNI)

Penulis: DONIEditor: YANTO
  • Bagikan