AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Ribuan warga kecamatan Huamual, kabupaten Seram Bagian Barat menghadiri kampanye calon Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa.
Kampanye terbuka pasangan calon nomor urut 3, Hendrik Lewerissa-Abdullah Vanath digelar di desa Luhu, kecamatan Huamual, Jumat (15/11/2024).
Dalam orasi politiknya, Hendrik menegaskan Maluku saat ini dalam kondisi tidak baik-baik saja. Pasangan Lawamena menyampaikan kenyataan ini ketika kampanye di mana-mana, di pelosok Maluku.
“Bukan berarti kami menghujat atau merendahkan paslon lain, tidak sama sekali. Kita sampaikan tentang kebenaran, kenyataan tentang realita yang terjadi di masyarakat Maluku saat ini,” ujar ketua DPD Partai Gerindra Maluku.
Maluku yang tidak baik-baik saja kata Hendrik, menjadi tantangan bagi semua pihak. “Dengan kondisi ini mari katong (kita) semua sikapi dan mengatasinya untuk membawa Maluku ke arah yang lebih baik,” katanya.
Sebagai anggota DPR RI 2019-2024, Hendrik kembali terpilih pada periode 2024-2029. Namun dia tidak bisa melanjutkan tugas sebagai anggota parlemen. “Beta minta maaf tidak bisa melanjutkan tugas. Beta buka jalan bagi Alimudin Kolatlena, putra asal kabupaten Seram Bagian Timur menggantikan beta sebagai anggota DPR,” ujar Hendrik.
Dia menegaskan bukan tidak amanah memutuskan mundur sebagai anggota DPR terpilih dan maju sebagai calon gubernur di Pilkada Maluku 2024. “Bukan tidak amanah, beta ini kader partai Gerindra. Patuh terhadap perintah pimpinan Partai Gerindra Pak Prabowo Subianto yang sekarang Presiden RI,” jelasnya disambut riuh warga.
Hendrik menuturkan dirinya dipanggil Prabowo di kediamannya di Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Ketua Umum Partai Gerindra itu menginginkan Hendrik menjadi gubernur Maluku.
“Saya mau kamu pulang dan benahi Maluku. Kasihan Maluku itu, kalian provinsi paling kaya di Nusantara. Tidak ada daerah lain sekaya daerah kamu Dik. Tapi lihat begitu tingginya angka kemiskinan, begitu tingginya angka pengangguran, infrastruktur sangat buruk belum lagi masalah-masalah lain. Pulang dan benahi Maluku, kalian itu terlalu kaya,” kata Hendrik menirukan ucapan Prabowo.
Optimis Paslon HL-AV Menang
Ketua Tim Pemenangan paslon Lawamena, Said Assagaff menyentil klaim mantan Gubernur Maluku Murad Ismail atas raihan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
WTP merupakan opini yang diberikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI atas laporan keuangan pemerintah daerah atau kementerian/lembaga. Opini WTP diberikan ketika laporan keuangan tersebut disajikan secara wajar dan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
Penghargaan WTP merupakan bentuk apresiasi BPK atas hasil pemeriksaan laporan keuangan. “Dia (Murad) bilang WTP selama lima tahun berturut-turut hanya diraih Pemprov Maluku, itu parlente (bohong), zaman beta (WTP) sudah diraih Pemprov Maluku,” kata Said dalam orasinya.
Menurutnya Pemprov lain mendapatkan WTP lebih banyak dari Maluku. “Pemprov Sulawesi Selatan di era beta (gubernur Maluku) sudah delapan kali kok, dia bilang baru era dia (Pemprov Maluku terbanyak raih WTP). Baru dia ngomong juga salah, Departemen Keuangan yang memberikan WTP. WTP itu diberikan BPK, makanya kalau tidak mengerti jangan asal bicara,” sentil eks gubernur Maluku disambut gemuruh ribuan pendukung.
Bagi Said, yang bisa mengalahkan paslon HL-AV itu hanya isu agama yang dimainkan paslon lain. “Dong main isu agama, tidak pakai lagi itu,” tegas Bib, sapaan akrab Said.
Maluku membutuhkan pemimpin yang cerdas untuk membangun dan memajukan Maluku. “Lima tahun dia jadi gubernur dia ada buat apa untuk Maluku?,” tanya dia.
“Seng ada. Pi (pergi) kantor saja malas,” timpal pendukung HL-AV.
Bib mengungkapkan ada ASN di Pemprov Maluku yang menghitung kehadiran Murad di kantor hanya 44 kali selama lima tahun menjadi gubernur. “Jadi bayangkan setiap bulan berapa kali dia cuma masuk kantor,” heran Bib.
Dia mengajak masyarakat Maluku mencari pemimpin yang cerdas, jangan pemimpin yang saat debat paslon melihat contekan. “Katong (kita) malu lihat calon pemimpin Maluku seperti itu,” ujarnya.
Bib menyebut lima tahun lalu, Murad berjanji memindahkan ibu kota provinsi Maluku di Pulau Seram. “Padahal nol,” kata warga kompak.
Murad dalam kampanye di Tual kembali menebar janji akan menjadikan Tual ibu kota provinsi Maluku Tenggara Raya. “Dia kira gampang buat begitu, itu harus melalui studi dan proses yang panjang,” ujar Bib.