banner 728x250

Paparkan Visi Misi Tanpa Teks, HL Tampil Memukau Bicara Kualitas Pemimpin Maluku

PILGUB MALUKU
Tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Maluku mengikuti debat pertama, Sabtu (25/10/2024). (ISTIMEWA)
banner 468x60

AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Calon gubernur dan wakil gubernur Maluku Hendrik Lewerissa-Abdullah Vanath tampil memukau dalam debat perdana yang digelar KPU Maluku.

Debat pertama mengangkat tema ‘Akselerasi kesejahteraan menuju Maluku yang berdaya saing berbasis kearifan lokal’ berlangsung di The Natsepa Hotel di Desa Suli, Kabupaten Maluku Tengah, Pulau Ambon, Sabtu (25/10/2024).

Dalam debat tersebut, paslon dengan akronim Lawamena ini tampil begitu percaya diri menyampaikan visi misi dan program kerjanya. Pasangan nomor urut 3 ini mengenakan kemeja biru muda ala Prabowo saat tampil di debat Pilpres 2024 lalu.

Hendrik memaparkan visi misi dan program prioritasnya dengan begitu sistematis tanpa menyiapkan dan melihat teks seperti paslon lain. Sebelum menyampaikan visi misi, mantan anggota DPR RI ini bicara tentang kualitas seorang pemimpin yang baik untuk memimpin Maluku 5 tahun ke depan.

Menurut Hendrik seorang pemimpin yang baik harus mampu mengidentifikasi masalah dan dapat memberikan solusi. “Bagi pasangan Lawamena siapa pun calon kepala daerah yang handal adalah seseorang yang mampu mengidentifikasi masalah dan tantangan yang dihadapi oleh rakyat dan daerahnya serta dapat merancang program dan kegiatan sebagai jalan keluar atau solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut,” kata ketua DPD Partai Gerindra Maluku.

Hendrik lantas menyampaikan visi membangun Maluku bila terpilih bersama pasangannya Abdullah Vanath pada Pilkada 27 November mendatang. “Visi kami adalah melakukan transformasi menuju Maluku yang maju, adil, sejahtera untuk menyongsong Indonesia emas tahun 2045,” kata Hendrik.

Dari visi tersebut, paslon Lawamena memiliki tujuh misi. Pertama, peningkatan tata kelola pemerintahan dan pembangunan yang berkeadilan, inklusif transparan dan akuntabel. Kedua, mengentaskan kemiskinan dan pengangguran, menerapkan program dan kegiatan yang tepat sasaran efisien serta efektif.

Ketiga, membangun SDM Maluku yang unggul, berkompeten dan berdaya saing dengan melibatkan lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan. “Juga melibatkan sebanyak mungkin perempuan dan kaum penyandang disabilitas,” ujarnya.

Keempat, membangun serta memperbaiki kondisi infrastruktur baik secara kualitas maupun kuantitas untuk mendorong konektivitas antar pulau di Maluku dan daerah lain. Kelima, mengelola daerah pulau-pulau kecil pesisir dan mengelola sumber daya alam Maluku secara bertanggung jawab terencana dan berkelanjutan.

Keenam, meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan memastikan pemerataannya ke seluruh Maluku untuk mencegah disparitas atau kesenjangan antar daerah di Maluku.

Ketujuh, membuat revitalisasi atau mendorong revitalisasi peran lembaga-lembaga kemasyarakatan agar dapat berperan untuk merekatkan kohesifitas antar masyarakat tentu dengan filosofi hidup orang basudara di Maluku berbasis ada adat budaya dan kearifan lokal. “Dan mendorong masyarakat untuk patuh terhadap hukum yang berlaku, itu adalah visi misi dari Lawamena,” katanya.

Penampilan Hendrik memaparkan visi misi dan program kerja tanpa melihat teks menuai decak kagum dari para pendukung dan tamu undangan yang menyaksikan debat. Di akhir penyampaian visi misi, pendukung dan tamu undangan memberikan standing applause, suasana di ruang debat pun riuh. (MAN)

Ikuti berita sentraltimur.com di Google News