banner 728x250

Penerimaan Siswa Baru, SMA Siwalima Tambah Kouta Khusus

  • Bagikan
SMA SIWALIMA
banner 468x60

AMBON SENTRALTIMUR.COM – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2024-2025 di SMA Siwalima Ambon menambah kouta khusus dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Kouta bagi siswa berprestasi yang diseleksi oleh Kemendikbud di 11 kabupaten/kota, diluar dari kouta yang ditentukan oleh Pemerintah Provinsi Maluku dari keluarga kurang mampu atau berprestasi.

“Tahun ini SMA Siwalima penambahan untuk jalur berprestasi yang diseleksi langsung oleh Kementerian Pendidikan melalui sistem aplikasi,” kata Ketua Komisi IV DPRD Maluku, Samson Atapary, Selasa (25/6/2024).

Kouta khusus dari Kemendikdub diperuntukan untuk 2-3 orang siswa berprestasi. Mereka akan digabungkan dengan 36 orang per ruangan dari total 106 orang dari hasil seleksi panitia daerah.

Sebagai tindak lanjut, DPRD telah melakukan evaluasi guna memastikan dengan penambahan kouta dari Kemendikbud tidak mempengaruhi segala kebutuhan, dalam hal ini asrama.

Sebab siswa yang diseleksi Kemendikbud menggunakan APBN, sedangkan siswa yang diseleksi daerah menggunakan APBD. “Kita memastikan dengan penambahan kouta itu, tidak mempengaruhi di asrama. Karena Kemendikbud tidak menanggung tempat tinggalnya, hanya biaya makan dan pendidikan. Kita memastikan ruang belajar tidak terpengaruh. Standar peraturan perundangan per kelas 36 orang dengan penambahan kouta Kemendikbud lulusan SMP,” ujar Atapary.

Selain evaluasi PPDB, Komisi IV juga melakukan evaluasi terhadap keamanan di SMA Siwalima karena maraknya aksi pencurian. “Laporan orang tua murid ada pencurian laptop di asrama perempuan, kami mengevaluasi keamanan di sana,” katanya.

Komisi IV juga melakukan evaluasi terhadap pungutan liar di beberapa sekolah, yang dikelola oleh komite. Seperti iuran yang sifatnya sukarela tetapi menjadi wajib. Hal ini membebani siswa-siswi yang tidak mampu. “Saya minta ke depan Dinas Pendidikan, kadang komite lebih berkuasa dari sekolah. Ini kita coba ingatkan supaya tidak ada lagi keluhan dari orang tua murid kaitan dengan penambahan biaya,” tegas Atapary. (ANO)

Ikuti berita sentraltimur.com di Google News

  • Bagikan