AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Rekapitulasi penghitungan perolehan suara calon bupati dan wakil bupati Seram Bagian Timur (SBT), Maluku di kantor camat Pulau Gorom berakhir ricuh.
Kericuhan terjadi setelah saksi paslon menyampaikan protes dan mengajukan keberatan kepada panitia pemilihan kecamatan (PPK) Pulau Gorom atas hasil rekapitulasi suara di desa Aroa Kataloka dan Amarsekaru.
Pilkada SBT diikuti lima paslon. Nomor urut 1 pasangan Fachri Husni Alkatiri-Miftah Toha Wattimena (FAVORIT), pasangan nomor urut 2 Rohani Vanath-Madja Rumatiga (INA AMA), pasangan nomor 3 Idris Rumalutur-Hasan Musaad (IKHLAS), pasangan nomor 4 Abdul Malik Kastela-Arobi Kelian (AMAN) dan pasangan nomor urut 5 Agil Rumakat-Enver Abdullah Wattimena.
Pleno rekapitulasi penghitungan perolehan suara tingkat PPK sejak Sabtu (30/11/2024) hingga Selasa (3/12/2024) pukul 23.59 WIT. Dari 53 TPS, PPK telah menyelesaikan rekapitulasi sebanyak 39 TPS, tersisa 14 TPS. Terdiri dari TPS 02 dan 06 desa Aroa Kataloka. Selanjutnya TPS 04, 05, 06, 07, 08, 09, 10, 11, 12, 13, 14, 15 di desa Amarsekaru.
Mencium gelagat kecurangan dalam rekapitulasi penghitungan perolehan suara yang menguntungkan paslon nomor urut 01, Fachri-Miftah, tiga saksi paslon kompak mengajukan protes dan keberatan kepada PPK.
Informasi yang diperoleh sentraltimur.com menyebutkan mereka yang protes adalah saksi paslon nomor urut 2, 3 dan 5. Para saksi meminta PPK memindahkan lokasi pleno ke KPU SBT di kota Bula.
Mereka menolak hasil rekapitulasi suara di Aroa Kataloka atas dugaan penggelembungan suara untuk paslon 01. Namun keberatan dari saksi tersebut tidak ditanggapi oleh Ketua PPK Abdurahman Gurium. Rapat pleno rekapitulasi tetap dilaksanakan.

Massa yang menyaksikan rekapitulasi dari luar kantor camat Gorom dibuat emosi. Mereka menerobos masuk ke ruangan rapat pleno. Akibatnya, kericuhan pun pecah. Tiga saksi paslon tersebut membanting kursi dan meja di lokasi pleno.
Aksi mereka terhenti setelah aparat kepolisian yang disiagakan di kantor camat Gorom turun tangan. Tetapi kericuhan tak berhenti. Dikeluarkan dari ruang pleno rekapitulasi, mereka melanjutkan aksinya di luar kantor camat. Mereka melempari kantor camat Gorom menggunakan batu.
Kericuhan yang memanas, PPK dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) terjebak di kantor camat dikawal aparat keamanan.
Pada Rabu dini hari, (4/12/2024) polisi baru dapat membubarkan massa dengan memberikan jaminan Ketua KPU SBT Syahrifudin Faud akan datang dan memindahkan kotak suara dan rekapitulasi penghitungan perolehan suara di Bula.
Kericuhan di kantor camat Pulau Gorom terekam warga. Video amatir itu tersebar di grup-grup WhatsApp, sejak Rabu.
Dalam video terlihat sejumlah warga yang mengamuk mengobrak-abrik ruangan hingga melempari dan membanting sejumlah kursi dan berusaha membalikan meja. Sejumlah warga juga mengejar ketua dan anggota PPK hingga membuat kericuhan semakin menjadi-jadi.
Kepala Seksi Humas Polres SBT AKP Sanusi Tianotak mengimbau warga tidak terprovokasi dengan situasi yang terjadi saat berlangsungnya rapat pleno rekapitulasi suara di kantor camat Pulau Gorom.
“Kami imbau agar masyarakat tidak terpancing dengan situasi rapat pleno,” kata Sanusi yang juga Ketua Tim PAM Matwil Kecamatan Pulau Gorom.
Dia memastikan rapat pleno rekapitulasi suara di kecamatan Pulau Gorom akan dipindahkan ke KPU SBT di Bula. “Ketua KPU (SBT) akan datang ke PPK Pulau Gorom. Solusinya Ketua KPU datang mengambil PPK semua logistik, nanti sidang pleno akan dilanjutkan di (ibu kota) kabupaten,” katanya.

Sanusi juga menyampaikan pesan dari Kapolres SBT kepada warga Pulau Gorom agar dapat menjaga situasi keamanan agar tetap aman dan kondisif. “Ini pesan dari Pak Kapolres saya sampaikan kepada saudara semua,” katanya.
Pasca kisruh di kantor camat Pulau Gorom, KPU menangguhkan rekapitulasi penghitungan perolehan suara. “Rekapitulasi dialihkan di KPU SBT di kota Bula,” kata Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU Maluku Almudatsir Zain Sangadji kepada sentraltimur.com, Kamis (5/12/2024).
Rekapitulasi penghitungan perolehan suara yang dialihkan terdiri dari 2 TPS dari desa Aroa Kataloka dan 12 TPS dari desa Amarsekaru. “Hari ini dijadwalkan rekapitulasi suara 14 TPS di KPU SBT,” ujarnya. (TIM)
Ikuti berita sentraltimur.com di Google News