AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Ambon mencatat sebanyak 53 kali kejadian gempa terjadi di wilayah Maluku dalam sepekan terakhir.
Kepala Stasiun Geofisika Ambon, Djati Kuncoro Cipto mengatakan dari puluhan kali gempa mengguncang wilayah Maluku sepanjang 27 Januari sampai 2 Februari 2023, tercatat hanya dua kali gempa yang dirasakan getarannya oleh warga.
Dua gempa yang dirasakan getarannya itu memiliki kekuatan getaran II-III MMI. “Dalam sepekan terakhir ada 53 kali gempa di Maluku dan ada dua gempa yang dirasakan getarannya,” kata Djati kepada wartawan, Jumat (3/2/2023).
Djati merinci dari 53 kali gempa yang mengguncang wilayah Maluku selama sepekan terakhir, 37 kali gempa jenis gempa dangkal dengan pusat kedalaman di bawah 60 km.
Selanjutnya 15 gempa merupakan jenis gempa menengah dan hanya satu gempa yang merupakan jenis gempa dalam dengan pusat kedalaman lebih dari 300 km.
Sedangkan dari segi kekuatan, tercatat dari 53 kali gempa yang terjadi sebanyak 27 kali gempa berkekuatan dibawah 3 magnitudo, 25 kali gempa berkekuatan diatas 3 magnitudo. “Hanya ada satu gempa yang berkekuatan di atas 5 magnitudo,” ujarnya.
Provinsi Maluku merupakan salah satu daerah di Indonesia yang masuk dalam wilayah rawan gempa. Sebab, Maluku berada pada pertemuan tiga lempeng besar yakni Indo Australia, Eurasia, dan Pasifik.
Lempeng Indo Australia masuk ke bawah Eurasia lalu bertemu lempeng Pasifik. Pertemuan kedua lempeng menyebabkan terjadi patahan yang tidak beraturan, sehingga kerap memicu terjadinya gempa bumi di Maluku. (MAN)
