AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Tiga warga Desa Tamilouw, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah, korban luka tembak bentrokan dengan polisi dievakuasi ke RSUD Masohi melalui jalur laut, Selasa (7/12/2021).
Ketiga korban itu yakni Dedi Tomagola, Rabul Waliuru dan Onyong Tomagola.
“Saat ini ada tiga korban luka tembak yang sudah evakuasi ke RSUD Masohi. Korban terakhir yang baru kita jemput itu Onyong Tomagola,” kata Epen Selano, salah satu tokoh masyarakat Desa Tamilouw kepada sentraltimur.com melalui telepon seluler.
Dedi Tomagola, terkena tembakan di bagian pinggang dan tangan kiri. Sedangkan Rabul Waliuru bagian perut dan kepala, serta Onyong Tomagola terkena tembakan di dada. “Semuanya terkena tembakan peluru karet,” ujarnya.
Belasan Warga Tamilouw Terluka
Dia menjelaskan sekitar 15 warga Tamilow yang terluka dalam bentrokan tersebut. Umumnya warga yang terluka karena terkena tembakan peluru karet. Selain pria dewasa, sejumlah ibu juga ikut tertembak oleh polisi.
“Kalau yang ibu-ibu korban penembakan masih di Tamilow. Ini yang tiga korban evakuasi gunakan speedboat lewat jalur laut,” katanya.
Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat mengakui sejumlah warga Desa Tamilouw terluka karena tertembak peluru karet saat bentrokan antara polisi dan warga Tamilow pecah. “Yang saya tahu tadi ada satu warga Tamilow evakuasi ke RSUD Masohi,” ujarnya.
Dia memastikan semua personel polisi yang turun saat penangkapan warga di Desa Tamilouw tidak memakai peluru tajam. “Semuanya peluru karet karena sebelum berangkat semuanya sudah diperiksa,” katanya.
Aparat Polres Maluku Tengah dan warga Desa Tamilouw terlibat bentrok Selasa (7/12/2021) sekira pukul 05.30 WIT. Polisi menuju desa Tamilouw untuk menangkap 11 pelaku perusakan tanaman warga Desa Sepa dan pembakaran kantor Desa Tamilouw.
Bentrokan dipicu penggerebekan dan penangkapan terhadap sejumlah warga Tamilouw yang menjadi target polisi. Penangkapan melibatkan personel Polres Maluku Tengah dan Brimob bersenjata lengkap. Warga yang menolak tindakan polisi terlibat pertikaian.
Ketika bentrokan pecah suasana desa Tamilouw benar-benar mencekam. Polisi melepaskan gas air mata dan menembakan peluru karet ke arah warga. (MAN)