AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah akan merelokasi warga dusun Mahu Desa Tehoru dan warga Desa Saunolu ke tempat yang lebih aman.
Rencana relokasi dilakukan menyusul terjadinya patahan di sepanjang pesisir pantai di dua desa tersebut usai gempa 6,1 mengguncang wilayah itu.
Bupati Maluku Tengah Tuasikal Abua mengatakan warga di kedua desa tersebut harus direlokasi karena sudah tidak aman lagi untuk ditempati.
“Saya sudah datang ke sana dan saya sudah imbau masyarakat untuk sebaiknya meninggalkan lokasi (desa) mereka,” kata Abua kepada sentraltimur.com dihubungi, Jumat (18/6/2021).
Dia menjelaskan, patahan yang terjadi di dua desa tersebut akan sangat membahayakan warga, sehingga relokasi penduduk desa menjadi satu keharusan oleh Pemda Maluku Tengah.
“Relokasi itu harus, itu mutlak karena jika dibiarkan nanti kalau terjadi masalah kita yang disalahkan. Saya lihat dari pantai ke rumah warga tingal 3-4 meter, itu harus relokasi,” ujarnya.
Menurutnya patahan di kedua desa tersebut sebelumnya juga pernah terjadi pada 2005 dan 2006 silam. Karena itu pemereintah daerah harus mengambil langkah antisipasi sebelum bencana yang lebih besar terjadi.
“Karena itu sudah pernah terjadi patahan pada tahun 2005 dan 2006, ini kejadian yang sama dan ini untuk ketiga kali, jadi kita harus antisipasi,” kata Abua.
Rencana relokasi telah disampaikan kepada raja (kepala desa) Saunolu. Kepala desa pun meresponsnya dan bersedia meninggalkan desanya.
“Saya sudah bicara dengan raja Saunolu kebetulan saat ini mereka sedang mengungsi di atas (dataran tinggi), dan mereka bersedia untuk direlokasi ke atas,” katanya.
Rencana relokasi akan dikoordinasi dengan pemerintah pusat. “Tapi yang terpenting masyarakat bersedia dulu, karena ini demi keselamatan mereka,” katanya.
Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,1 mengguncang Kabupaten Maluku Tengah, Rabu (16/6/2021), pukul 13.43 WIT.
Gempa t menyebabkan terjadinya tsunami setinggi 0,5 meter. Gempa juga menyebabkan rumah-rumah warga di Kecamatan Tehoru mengalami kerusakan.
Selain itu sebuah masjid dan sebuah gereja di Desa Saunalu juga mengalami kerusakan ringan. Termasuk sebuah sekolah di Tehoru.
Gempa juga menyebabkan terjadi patahan di sepanjang pantai dusun Mahu, Desa Tehoru dan merusak talud penahan gelombang sepanjang 300 meter di desa tersebut.
Pascagempa, warga desa di pesisir Kecamatan Tehoru dan sejumlah warga di Masohi, ibu kota Maluku Tengah memilih mengungsi ke dataran tinggi. (MMS)