banner 728x250

Memilukan! Ketiadaan Jalan-Jembatan, Warga Desa Ahiolo SBB yang Sakit Ditandu Puluhan Kilometer ke Puskesmas

WARGA DESA
Warga Desa Ahiolo, Kabupaten Seram Bagian Barat berjalan kaki sambil menandu warga yang sakit ke Puskesmas Elpaputih yang berjarak puluhan kilometer dari desa itu, Rabu (8/10/2025). (ISTIMEWA)
banner 468x60

AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Memilukan dan miris! Begitulah nasib yang dialami warga Desa Ahiolo, Kecamatan Elpaputih, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku.

Untuk mendapatkan perawatan medis ke Puskesmas Elpaputih, warga harus berjalan kaki puluhan kilometer lantaran tidak adanya fasilitas kesehatan maupun jalan dan jembatan di desa tersebut.

Itulah derita yang menimpa Marce Latekay (47) warga Desa Ahiolo. Marce yang sakit ditandu sejumlah warga menuju Puskesmas untuk menjalani perawatan medis.

Selain harus menerjang jalanan licin dan bebatuan cadas, warga juga harus naik turun gunung hingga melewati aliran sungai Nua menggunakan rakit agar korban bisa tiba di Puskesmas.

Potret memilukan di Pulau Seram itu kembali terjadi, Rabu (8/10/2025). “Itu kejadiannya kemarin. Ada orang sakit yang ditandu menuju Puskesmas Elpaputih,” kata keluarga Marce, Asnat Latekay kepada awak media, Kamis (9/10/2025).

Warga terpaksa menandu Marce menuju Puskesmas karena ketiadaan fasilitas kesehatan maupun tenaga medis. Selain itu tidak adanya akses jalan dan jembatan membuat warga terpaksa menandu warga yang sakit menuju Puskesmas Elpaputih.

“Kita masyarakat Ahiolo Abio sangat menderita, dengan adanya orang sakit yang kita tandu melewati jalan yang sulit, jadi tolong perhatikan kita,” katanya.

Menurut Asnat kasus orang sakit ditandu menuju Puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis bukan pertama kali terjadi di desa Ahiolo. Setiap kali ada warga sakit dan membutuhkan pertolongan medis, warga desa  pasti akan menandunya menyusuri hutan dan jalan licin dan berbatu serta harus melewati sungai besar.

“Kita tidak ada tenaga medis di desa. Kita pernah ke kabupaten untuk minta tapi saat ini juga belum ada, jadi kami berharap pemerintah bisa memperhatikan kita,” katanya sambil menangis.

Dia meminta kepada pemerintah membangun akses jalan dan jembatan di desa-desa pegunungan di wilayah itu, agar masalah yang selama ini terjadi dapat segera diatasi. “Kita minta dengan sangat Pak bupati SBB, gubernur, Maluku, pemerintah pusat bisa perhatikan kita yang sangat menderita di sini,” sebutnya.

Ikuti berita sentraltimur.com di Channel Telegram