Politisi partai Demokrat ini mengatakan perusahaan pelat merah itu seharusnya sejak dini mengantisipasi kelangkaan minyak tanah. Namun ketika terjadi kelangkaan, Pertamina, Dinas Perindustrian, agen dan pangkalan saling lempar tanggung jawab dan saling menyalahkan.
“(Kelangkaan) jika ini akal-akalan konversi dari minyak tanah ke gas, (Pertamina) jujurlah ke masyarakat. Sosialisasi harus gencar dilakukan agar kebijakan pemerintah bisa diterima. Dan konsumen merasa tidak dipermainkan oleh ulah Pertamina maupun Disperindag,” tegas Halimun. (ADI)