AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku mencatat jumlah siswa korban keracunan usai menyantap hidangan makan bergizi gratis (MBG) di sejumlah sekolah di Kecamatan Kairatu sebanyak 232 orang.
Ratusan siswa yang mengalami keracunan berasal dari beberapa sekolah yakni SD Inpres Telaga Ratu Desa Kairatu, Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Seram Bagian Barat dan SD Negeri Waimital di Desa Waimital. Kecamatan Kairatu.
Kemudian SD Negeri Waipirit, Kecamatan Kairatu, SMA Negeri 1 Kairatu dan Taman Kanak-kanak Dusun Talaga Ratu Desa Kairatu. “Total jumlah siswa yang terdata mengalami keracunan MBG sebanyak 232 orang,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Gariman Kurniawan kepada sentraltimur.com, Selasa malam (21/10/2025).
Dari jumlah tersebut, sebanyak 158 siswa menjalani perawatan di Puskesmas Kairatu dan sisanya 74 siswa dirawat di Puskesmas Waimital.
Menurutnya untuk kasus siswa SMA Negeri 1 Kairatu yang dilarikan ke Puskesmas Kairatu setelah mengalami gejala keracunan MBG sebanyak 68 orang. “Rinciannya yang dirawat di Puskesmas Kairatu sebanyak 158 orang dan di Puskemas Waimital 74 orang. Untuk siswa SMA yang tadi dirawat itu sebanyak 68 orang,” sebutnya.
Setelah menjalani perawatan di dua puskesmas tersebut, sebagian besar siswa telah dipulangkan termasuk seluruh siswa SMA yang baru dirawat sejak pagi. “Sampai malam ini tersisa 3 orang, dua di Puskesmas Kairatu dan satu dirawat di rumah. Siswa yang masih dirawat ini yang keracunan sejak kemarin,” ujar Gariman.
Kapolres Seram Bagian Barat AKBP Andi Zulkifli juga mengkonfirmasi dari ratusan pasien yang menjalani perawatan di dua puskesmas, saat ini Sebagian besar korban telah dipulangkan dan hanya tersisa tiga pasien yang masih dirawat. “Tinggal tiga pasien saja yang masih dirawat,” ujarnya.
Sebelumnya ratusan siswa di sejumlah sekolah di Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat mengalami keracunan usai menyantap hidangan MBG pada Senin (20/10/2025).
Hidangan yang disajikan bagi ratusan siswa tersebut yakni nasi putih, telur, tahu dan sayur. Usai menyantap hidangan tersebut, ratusan siswa mengalami mual, muntah, diare dan pusing kepala.




