AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Pasangan Jeffry Apolly Rahawarin-Abdul Mukti Keliobas resmi mendaftar sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur Maluku di KPU Maluku, Kamis (29/8/2024).
Pasangan dengan jargon ‘Beta Janji Beta Jaga’ ini merupakan pendaftar terakhir di KPU Maluku.
Sebelumnya pasangan Hendrik Lewerissa-Abdullah Vanath dan pasangan Murad Ismail-Michael Wattimena mendaftar, Rabu (28/8/2024).
JAR-AMK datang ke Kantor KPU setelah sebelumnya menggelar deklarasi di Posko Pemenangan, kawasan A.Y Patty, Ambon. Kedatangan JAR-AMK ke KPU Maluku diantar ribuan pendukung, simpatisan dan tim relawan.
Keduanya kompak mengenakan kemeja putih lengan panjang dan kain merah atau kain berang khas masyarakat adat Maluku di kepala. Menuju KPU, JAR-AMK didampingi pimpinan partai koalisi yakni dari PDIP, NasDem dan Partai Hanura. Tiga parpol pengusung itu memiliki 17 kursi di DPRD Maluku.
Tiba di kantor KPU, kawasan Tantui, Ambon sekira pukul 13.00 WIT, JAR-AMK menyerahkan berkas dokumen pendaftaran kepada Ketua KPU Maluku M. Shaddek Fuad.
Komisioner KPU memeriksa dokumen yang diajukan JAR-AMK dan dinyatakan lengkap. “Kami telah menerima penyerahan berkas dokumen secara fisik dan secara sistem dalam Silon kami berkas pencalonan dan berkas calon dari Pak Jefry dan Pak Mukti telah kita cermati dan kami teliti, secara resmi kami nyatakan lengkap dan sah,” kata Fuad.
JAR mengaku senang bisa bertarung di Pilkada Maluku 2024 dengan dua pasangan yang sudah lebih dulu mendaftar. Tiga pasangan di Pilgub Maluku adalah sosok yang mumpuni dan mempunyai pengalaman.
Dia berharap saat kampanye atau debat kandidat dapat bertukar pikiran, mengisinya dengan ide-ide dan inovasi, solusi yang baik untuk Maluku ke depan. “Tiga kontestasi yang maju ini orang-orang yang memiliki kapasitas yang baik, dengan demikian menjadi satu pertarungan yang bagus bagaimana masyarakat Maluku akan memilih,” kata JAR saat konferensi pers di kantor KPU.
JAR-AMK memiliki visi untuk sejahterahkan Maluku berlandaskan visi besar dari tokoh proklamator bangsa Indonesia, Bung Karno. Yakni berdaulat dalam politik, berdikari di bidang ekonomi serta berdaulat dalam kebudayaan. “Itu karena kita lihat situasi, kondisi Maluku kita perlu percepatan,” ujar dia.
Penataan Birokrasi
Dari visi besar itu, ada empat misi besar yang jadi fokus utama. Mengentaskan kemiskinan, efisiensi pembangunan dan penataan birokrasi yang lebih baik. “Ini yang kita perlu tata ulang untuk bagaimana menciptakan bukan saja seorang gubernur, bukan saja seorang wakil gubernur, tapi bagaimana ASN di Maluku ini bersama-sama berikan inovasi untuk pembangunan di Maluku,” kata purnawirawan TNI bintang tiga ini.
Berikut terkait anggaran untuk Maluku yang dinilai tak bisa selalu bergantung dari APBN maupun APBD karena terbilang kecil. “Kondisi Maluku saat ini tentunya kita tidak bisa berharap pada APBN biasa atau APBD biasa. Mungkin Pak Murad punya teman banyak, saya punya teman sedikit tapi efektif mungkin kita dapat belajar tentang bagaimana inovasi mendatangkan anggaran. Kalau besaran hanya seperti itu dengan jumlah yang terbatas, saya kira sampai kapan pun kita tidak maju,” jelasnya.