banner 728x250

ACT Kerahkan Tim Medis Bantu Pengungsi Gempa Maluku Tengah

  • Bagikan
Ribuan warga Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah tinggal di tenda-tenda darurat di lokasi pengungsian akibat gempa bumi, Rabu (16/6/2021). (FOTO: BPBD Malteng)
banner 468x60

AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Organisasi nirlaba Aksi Cepat Tanggap (ACT) Cabang Maluku mengerahkan tim medis membantu pemulihan kesehatan korban terdampak gempa 6,0 magnitudo di Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah.

“Tim medis kami sudah diberangkatkan. Mereka akan mengunjungi lokasi-lokasi pengungsian untuk memeriksa kesehatan pengungsi,” kata Kepala ACT Cabang Maluku Wahab Loilatu di Ambon, Sabtu (19/6/2021).

Tim medis dikerahkan karena berdasarkan hasil pengumpulan data dan informasi di lapangan oleh tim tanggap darurat ACT Cabang Maluku, bantuan pemulilhan kesehatan juga dibutuhkan karena pengungsi, terutama anak-anak dan lanjut usia (lansia) mulai terserang sakit gatal-gatal dan batuk.

Tim medis yang diturunkan tidak akan terpusat di satu lokasi, tetapi mengunjungi setiap titik pengungsian untuk memeriksa kesehatan pengungsi.

“Mereka akan menyasar ke semua lokasi pengungsian karena hasil asesmen tim kedaruratan, anak-anak dan lansia ada yang terserang penyakit gatal-gatal dan batuk,” katanya.
Wahab menjelaskan, pihaknya mengerahkan tim tanggap darurat ke Kecamatan Tehoru, Kamis (17/6), sehari pasca gempa bumi yang terjadi Rabu (16/6/2021) sekitar pukul 13.43.08 WIT.

Mereka diturunkan untuk memberikan bantuan darurat seperti membangun tenda dan penampungan bagi pengungsi, serta mengumpulkan berbagai data dan informasi terkait kebutuhan mendesak korban terdampak gempa.

Saat ini kebutuhan utama pengungsi adalah terpal untuk tenda, makanan siap saji dan obat-obatan.

Selain mengerahkan tim tanggap darurat dan medis, ACT Maluku juga membangun dapur umum di lokasi-lokasi pengungsian, dan melakukan penggalangan dana.

“Donasi sudah dibuka sejak kemarin. Hari ini kami membangun dapur umum di lokasi-lokasi pengungsian agar bisa digunakan oleh pengungsi untuk memasak,” ucap Wahab.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maluku Tengah menyebutkan 7.227 orang menetap di lokasi pengungsian yang berada di dataran tinggi dan kawasan hutan di Kecamatan.

Belum ada laporan korban jiwa, tapi 225 unit rumah mengalami rusak ringan hingga berat, talud penahan ombak juga rusak dan tanah di dekat pemukiman warga Dusun Mahu retak akibat guncangan gempa. (ANT/RED)

  • Bagikan