Ratusan personel gabungan yang kerahkan terbagi dalam dua tim. Yakni tim pertama berjumlah 75 personel menyisir hulu sungai Anahoni. Dan tim kedua dengan jumlah yang sama menyisir hilir sungai tersebut.
Gencar Patroli Penambang Ilegal
Dari penyisiran aparat berhasil memusnahkan 200 bak rendaman dengan cara digusur dengan alat berat. “Sebanyak 100 tenda milik penambang dan warung yang beroperasi di lokasi Anahoni Desa Kayeli Kecamatan Teluk Kayeli juga tertibkan,” tegas Djamaludin.
Aparat juga berhasil menurunkan ratusan penambang ilegal yang masih beraktivits di kawasan tambang emas Gunung Botak.
Dia mengklaim saat ini aktivitas penambangan emas tanpa izin dengan metode rendaman di lokasi Wasboli dan Sampeno juga telah tertibkan. Semua bak rendaman telah digusur seluruhnya.
“Pasca penyisiran para penambang berangsur-angsur telah meninggalkan lokasi sungai Sampeno dan lokasi Wasboli,” ujarnya.
Setelah penyisiran, personel Polsek Waeapo dan personel pengamanan di Gunung Botak masih gencar melakukan patrol. Langkah ini untuk mencegah kembalinya penambang melakukan aktivitas pada sungai Anahoni.
“Saat ini patroli terus lakukan untuk memastikan tidak ada lagi aktivitas penambangan ilegal,” katanya.
Sebelumnya dua hari lalu ratusan aparat gabungan Polri dan TNI juga menghancurkan ratusan tenda dan peralatan tambang. Memaksa 1.500 penambang meninggalkan lokasi Gunung Botak. (MAN)