banner 728x250

30 Anggota JI Maluku Berikrar Setia kepada NKRI

  • Bagikan
ANGGOTA SETIA
Puluhan anggota Jamaah Islamiyah wilayah Maluku mengucapkan ikrar setia kepada NKRI, Senin (30/1/2023). (FOTO: ISTIMEWA)
banner 468x60

AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Puluhan anggota Jamaah Islamiyah (JI) di wilayah Maluku menyatakan keluar dari organisasi radikal tersebut.

Anggota JI yang mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berjumlah 30 orang berlangsung di salah satu hotel di Kota Ambon, Senin (30/1/2023).

“Saya selaku anggota JI dan simpatisan melepas diri dari baiat pimpinan Jamaah Islamiyah karena bertolak belakang dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata mereka mengucapkan ikrar.

Setia dan mengakui Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 sebagai dasar hukum  negara dan tidak bertentangan dengan syariat Islam. Mereka juga berjanji meninggalkan segala paham atau tindakan yang dapat memecah belah NKRI dan akan selalu setia dan menjaga kedaulatan NKRI serta mengikuti semua peraturan yang berlaku.

Setelah membacakan ikrar, puluhan anggota JI menandatangani surat pernyataan sebagai tanda mereka telah keluar dari organisasi terlarang tersebut.

Pelepasan bai’at dan ikrar dihadiri Kepala Densus 88 Anti Teror Polri Irjen Pol Marthinus Hukom, kepala BIN Maluku, ketua MUI Maluku, Pj Wali Kota Ambon, Direktur Intelkam, Direktur Binmas, dan Dansat Brimob Polda Maluku.

Ikut hadir Kapolresta Pulau Ambon, Ketua NU Maluku, Asisten Intelkam Kodam XVI Pattimura, mantan Ketua Mantiki Tiga JI wilayah Indonesia – Malaysia Ustadz Nasir Abas dan sejumlah tokoh agama lainnya.

Kepala Densus 88 Anti Teror Irjen Pol. Marthinus Hukom menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada 30 anggota JI di wilayah Maluku yang telah melepas bai’at dan menyatakan ikrar dan setia kepada NKRI.

“Saudaraku semua di hari yang berbahagia ini kita bersyukur saudara kita ada 30 orang akan melaksanakan ikrar setia kepada NKRI. Dan pada kesempatan ini rekan-rekan semua yang akan berikrar harus memahami bahwa kecintaan kita terhadap negara ini bukan berarti kita mengkuduskan sesuatu selain Tuhan, namun merupakan bagian dari kita mencintai bangsa ini,” kata Marthinus.

Mencintai Indonesia

Dia mengatakan mencintai bangsa ini sama seperti mencintai rumah sendiri. Sehingga perlu dijaga agar tidak menjadi rusak.

“Kita dilahirkan dan kita hidup di dalam negara Indonesia yang memiliki keberagaman. Kecintaan terhadap negara ini akan timbul secara alami, sehingga kita tidak bisa mengecilkan Indonesia dari Sabang sampai Merauke karena negara ini adalah negara yang besar,” ujar lulusan Akpol 1991 ini.

  • Bagikan