banner 728x250

44 Komunitas Peduli Sungai di Maluku Dapat Penghargaan BNPB

  • Bagikan
Peduli Sungai
Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito didampingi Gubernur Maluku Murad Ismail menyerahkan penghargaan kepada lima perwakilan KPS di kampus IAIN Ambon, Selasa (19/10/2021). (FOTO: HUMAS PEMPROV MALUKU)
banner 468x60

AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan penghargaan kepada 44 Komunitas Peduli Sungai (KPS) di Maluku.

Penghargaan ini atas dedikasinya dalam menjaga lingkungan dan merawat ekosistem sungai sebagai sumber penghidupan. Sekaligus upaya pengurangan risiko bencana di Maluku.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) tahun 2021 yang berlangsung di Kota Ambon.

Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito didampingi Gubernur Maluku Murad Ismail menyerahkan penghargaan kepada perwakilan KPS di kampus IAIN Ambon, Selasa (19/10/2021).

BACA JUGA:

Hujan Lebat hingga Malam, Sejumlah Kawasan di Ambon Terendam Banjir – sentraltimur.com

Wisata Pantai Serang Layak Dikembangkan, Ini Kata Sandiaga Uno – kliktimes.com

Kelima perwakilan itu adalah KPS Kalesang Negeri Soya, pengelola Daerah Aliran Sungai (DAS) Batugajah, KPS Oriental di DAS Batu Gantung. Berikut KPS Hatukau DAS Sungai Batu Merah, KPS Alstonia dan KPS Kalesang Soya.

Pada penyerahan penghargaan, Ganip memberikan apresiasi sekaligus arahan kepada para penerima. Menurutnyamelalui penghargaan tersebut maka tanggung jawab juga semakin besar. Tentunya hal itu berkaitan dalam konsistensi dalam merawat dan menjaga alam sebagai langkah pengurangan risiko bencana untuk jangka panjang.

“Penghargaan yang Anda terima ini merupakan bentuk konsistensi yang baik dan teruslah lebih baik dalam menjaga dan merawat sungai. Tanggung jawab anda semakin besar. Teruslah bersemangat,” ucap Ganip kepada penerima penghargaan.

Ganip menegaskan bahwa pengelolaan dan pelestarian sungai serta lingkungan sekitar perlu lakukan secara konsisten mulai dari hulu hingga hilir.

Menurut Ganip, tanpa pengelolaan dan pelestarian yang baik dapat menimbulkan adanya lahan kritis.

Lahan kritis yang terus mengalami peningkatan dapat berdampak pada kehidupan manusia. Antara lain berkurangnya pasokan air di wilayah hilir, petensi pencemaran air sungai. Bahaya banjir dan kekeringan, erosi dan sedimentasi dapat terjadi apabila sungai tidak terkelola dengan baik.

Sungai Penting Bagi Kehidupan

“Dengan melihat pentingnya sungai bagi kehidupan manusia, aktivitas pengelolaan dan pelestarian sungai menjadi hal penting untuk lakukan terus menerus,” kata Ganip.

Mencegah terjadinya dampak buruk tersebut, Ganip menekankan beberapa hal penting yang perlu kembangan dalam kegiatan pelestarian lingkungan sungai. Antara lain terwujudnya koordinasi, kampanye pelestarian lingkungan hidup, pelaksanaan identifikasi dan analisa daerah sungai yang memerlukan perhatian lebih. Terwujudnya pemberdayaan masyarakat dan pemanfaatan tanaman yang bermanfaat dari segi ekologi dan bernilai ekonomi.

  • Bagikan