banner 728x250

5 Jam Tertahan Rombongan Istri Gubernur di Dermaga Waipirit, Nyawa Pasien tak Tertolong

  • Bagikan
Ilustrasi aktivitas penyeberangan antarpulau di Maluku. (FOTO: ISTIMEWA)
banner 468x60

Mereka juga mengumumkan kepada para penumpang bahwa kapal sedang menunggu rombongan. “Iya (diumumkan) katanya sedang menunggu rombongan istri gubernur Maluku,” ungkap Samsudin.

Menurutnya pihaknya sempat berkoordinasi dengan KM Sardinela, namun kapal tersebut tidak bersedia berangkat karena masih menunggu rombongan istri gubernur.

“Jadwal keberangkatan KM Sardinela itu pukul 18.30 WIT, tapi mereka tidak mau berangkat karena alasannya masih menunggu rombongan. Padahal kapal itu keluar (meninggalkan dermaga Waipirit) pukul 24.00 WIT,” katanya.

Ambulance yang membawa pasien akhirnya bisa menyeberang ke dermaga Hunimua di Pulau Ambon setelah KM Rokatenda masuk dermaga Waipirit sekira pukul 21.00 WIT.

Sesuai jadwal pelayaran, Samsudin katakan, kapal itu seharusnya langsung diistirahatkan untuk perawatan dan ganti oli, namun karena kondisi tersebut, ASDP memerintahkan KM Rokatenda kembali beroperasi mengangkut penumpang dan pasien tersebut.

“Seharusnya (KM Rokatenda) tidak beroperasi lagi harus istirahat untuk persiapan besok. Saat mereka lapor ke saya, kita abaikan ganti oli dan perawatan, segera muat penumpang (di dermaga Waipirit). Saat muat kapal tidak bisa langsung berangkat karena air surut jadi kapal baru berangkat sekira pukul 21.45 WIT,” ungkapnya.

Siapa ‘orang penting’ yang menyebabkan mobil ambulance yang mengangkut pasien kritis itu tertahan lima jam akhirnya diungkap Yuniati Sepa, anak kandung Ayut Sepa.

Ayut yang sakit parah meninggal dunia akibat terlambat mendapat penanganan medis di rumah sakit.

Dia dirujuk dari RSUD Masohi menuju Kota Ambon dengan mobil ambulance, namun tertahan di dermaga penyeberangan antarpulau Waipirit, Jumat (25/6/2021).

Ambulance yang membawa korban tertahan di dermaga Waipirit dan tidak bisa menyeberang ke dermaga Hunimua, lantaran menunggu rombongan Widya Pratiwi dari pantai Ora, kabupaten Maluku Tengah.

Informasi yang diperoleh sentraltimur.com, kabarnya, Ketua TP PKK Maluku dan rombongan itu mampir ke pantai Ora setelah melaksanakan kegiatan dan sosialisasi stunting di Kabupaten Seram Bagian Timur.

Yuniati menuturkan, ayahnya dibawa dalam keadaan koma dengan bantuan oksigen dari RSUD Masohi usai shalat Jumat. Mereka tiba di dermaga Waipirit sekira pukul 17.00 WIT.

“Saat tiba jam 5 sore kita sudah ketinggalan feri, tapi ada satu feri yang sandar di dermaga Waipirit,” ujar Yuniati kepada sentraltimur.com melalui sambungan telepon, Minggu (27/6/2021).

  • Bagikan