banner 728x250

5 Kasus Menonjol Selama 2023: Penganiayaan & Pencurian Mendominasi

  • Bagikan
KASUS MENONJOL
Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif menyampaikan rilis penanganan perkara sepanjang tahun 2023. (FOTO: ISTIMEWA)
banner 468x60

AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Kasus kejahatan konvensional seperti penganiayaan dan pencurian menjadi kasus paling menonjol di Maluku selama tahun 2023.

Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif mengatakan sepanjang tahun 2023, kasus kejahatan konvensional yang ditangani mencapai 3.443 kasus. Jumlah itu naik dari tahun 2022 yang hanya sebanyak 3.070 kasus.

Selain penganiayaan dan pencurian, kasus menonjol lainnya yang terjadi sepanjang 2023 di Maluku yakni kasus perlindungan anak, kekerasan bersama terhadap orang dan KDRT.

Dia menyebutkan, kasus penganiayaan yang sangat mendominasi ini pemicunya akibat minuman keras. “Kasus-kasus yang menonjol ini perlu kita sikapi bersama,” kata Latif dalam rilis akhir tahun, Sabtu (30/12/2023).

Latif juga mengungkapkan kasus lainnya yang menjadi perhatian adalah penyelundupan senjata api dan amunisi ke wilayah Papua. “Kemarin kita menggagalkan penyelundupan senpi dan amunisi ke Papua. Perkara ini sudah berproses, sudah tahap II dan sudah dilimpahkan ke Pengadilan,” jelasnya.

Terkait konflik sosial di masyarakat, Latif menyampaikan konflik antar warga Hitu dan Wakal, kabupaten Maluku Tengah juga masih menjadi perhatian. Polda Maluku terus berupaya untuk melakukan perdamaian di antara kedua desa bertetangga ini.

“Kita juga masih melakukan pengamanan di sana. Dan memang di provinsi Maluku ini ada beberapa daerah yang masih terjadi konflik berulang, tapi semuanya masih bisa kita tangani dengan cepat,” katanya.

Pada kesempatan itu, Latif menyampaikan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat, TNI, Pemda dan instansi terkait lainnya yang telah bersama-sama membantu Polda Maluku dalam menciptakan situasi kamtibmas yang semakin kondusif. “Saya juga menyampaikan terima kasih atas kerjasama dan komunikasi yang selama ini berjalan baik antara teman-teman media dan Polda Maluku,” kata Latif.

Soal situasi politik menjelang Pemilu 2024, Latif mengaku suhu politik pasti meningkat, meski begitu sejauh ini situasi keamanan di Maluku masih tetap aman dan kondusif.

Cegah Black Campaign

Latif mengungkapkan pada tahapan pemilu saat ini masih saja ada pihak tertentu yang melakukan upaya provokasi lewat media sosial. Dia pun meminta pihak-pihak yang berkepentingan dengan pemilu agar jangan melakukan pencemaran nama baik, maupun black campaign yang merugikan orang lain.

“Kita harus upayakan bahwa politik yang berjalan di Maluku adalah politik cerdas, politik yang membuat orang menjadi baik, partisipasi meningkat, dan pemilu dapat berjalan aman dan lancar,” harapnya.

  • Bagikan