banner 728x250

Canangkan BIAN, Duta Parenting: Imunisasi Upaya Pencegahan Penyakit

  • Bagikan
BIAN PENCEGAHAN
Duta Parenting Maluku Widya Pratiwi Murad Ismail didampingi Nina Parenting SBT Yulia Misa Keliobas menghaadiri pencanangan program Bulan Imunisasi Anak Nasional. (FOTO: DISKOMINFO SBT)
banner 468x60

BULA, SENTRALTIMUR.COM – Menurunkan kasus stunting, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga bersama Dinas Kesehatan kabupaten Seram Bagian Timur menggelar pencanangan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN).

Pencanangan dipusatkan di desa Waisamet, kecamatan Bula Barat, kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) pada Rabu (15/6/2022).

Pencanangan program BIAN oleh Duta Parenting Maluku, Widya Pratiwi Murad Ismail didampingi Nina Parenting SBT Yulia Misa Keliobas bersama pengurus TP PKK Maluku dan TP PKK SBT. 

Acara ini dihadiri oleh Bupati SBT Abdul Mukti Keliobas, Wakil Bupati Idris Rumalutur, Sekretaris Daerah Jafar Kwairumaratu, sejumlah pimpinan OPD Pemprov Maluku dan pimpinan OPD Pemkab SBT.

Ini Kata Bupati SBT

Bupati SBT Abdul Mukti Keliobas mengatakan, salah satu masalah yang menjadi fokus pemerintah untuk dituntaskan adalah masalah gizi dan kesehatan masyarakat. Khususnya kasus anak kurang gizi dan anak yang mengalami gizi buruk atau stunting

“Indonesia bahkan masuk dalam prevalensi stunting yang cukup tinggi yaitu 36 persen, Maluku pada angka 27,5 persen, dan pada tahun 2020 SBT masih pada angka 41 persen. Alhamdulillah di tahun 2021 sudah ada penurunan menjadi 25 persen,” katanya.

Menurutnya dalam perang melawan stunting, kolaborasi multi sektor sangat perlu digiatkan. “Tanggung jawab intervensi sensitif dalam stunting adalah 70 persen berada dalam fungsi dan peran instansi teknis non kesehatan,” ujar bupati Mukti.

Duta Parenting Maluku, Widya Pratiwi Murad Ismail mengatakan, salah satu program utama dalam percepatan penurunan stunting adalah meningkatkan cakupan imunisasi pada ibu hamil dan bayi/balita.

“Penyebab stunting bukan hanya masalah asupan gizi yang tidak cukup. Tetapi juga disebabkan oleh terjadinya penyakit berulang dalam 1000 hari pertama kehidupan seorang anak,” ujarnya.

  • Bagikan