banner 728x250

Bupati SBT Hadiri Rakor Monitoring & Evaluasi Stunting

  • Bagikan
MONITORING EVALUASI
Bupati Abdul Mukti Keliobas dan Wakil Bupati Seram Bagian Timur Idris Rumalutur menghadiri rapat koordinasi monitoring dan evaluasi percepatan penurunan stunting. (FOTO: DISKOMINFO SBT)
banner 468x60

BULA, SENTRALTIMUR.COM – Bupati Seram Bagian Timur Abdul Mukti Keliobas menghadiri rapat koordinasi monitoring dan evaluasi stunting.

Rakor ini dalam rangka percepatan penurunan stunting di Seram Bagian Timur (SBT) digelar di gedung serbaguna Dinas Kesehatan, Rabu (15/6/2022).

Rakor juga dihadiri Wakil Bupati SBT Idris Rumalutur, Duta Parenting Maluku Widya Pratiwi Murad, Nina Parenting SBT Yulia Misa Keliobas, sejumlah pimpinan OPD Pemprov Maluku dan pimpinan OPD SBT.

Stunting adalah gangguan pertumbuhan di mana anak tidak tumbuh tinggi seperti anak usianya atau disebut juga dengan kerdil akibat kekurangan gizi dalam jangka waktu panjang.

Bupati dalam sambutannya mengatakan prevalensi stunting di Indonesia dalam 10 tahun terakhir belum ada penurunan yang signifikan. Meskipun segala upaya telah dilakukan oleh pemerintah. Hasil riset kesehatan dasar menunjukkan sebanyak 30,8 persen balita di Indonesia mengalami stunting untuk Maluku sebanyak 34,2 persen. Dan kabupaten SBT sebanyak 41 persen di tahun 2020, dan sudah ada penurunan 25 persen tahun 2021.

“Hal ini tentunya masih menjadi tanggung jawab pemerintah daerah kabupaten Seram Bagian Timur dan kita semua yang hadir,” kata Mukti.

Menurutnya diperlukan koordinasi dan kerjasama dalam memerangi stunting melalui progam dan kegiatan terencana dengan baik dan terukur untuk memastikan stunting dapat tuntaskan sampai dengan tahun 2024.

Duta Parenting Maluku Widya Pratiwi Murad menyampaikan Monev pelaksanaan program harus dilakukan secara konvergen. “Ibarat memanah maka anak panah harus mengarah ke jantung persoalan. Kunci keberhasilan pencapain target penurunan stunting adalah mempertajam intervensi spesifik dan intervensi sensitif,” kata Widya.

Hasil kajian Bappenas menunjukkan jika seluruh intervensi spesifik seperti ASI eksklusif, pemberian makanan tambahan baik kepada ibu hamil dan balita dapat mencapai seluruh sasaran, maka stunting akan turun dengan cepat.

  • Bagikan