banner 728x250

BBM Naik, Harga Barang Terancam Makin Mahal

  • Bagikan
HARGA NAIK
Antrian kendaraan di SPBU kawasan Pohon Pule, kota Ambon saat pemerintah resmi mengumumkan kenaikan harga BBM, Sabtu (3/9/2022). (FOTO: SENTRALTIMUR.COM)
banner 468x60

JAKARTA, SENTRALTIMUR.COM – Presiden Joko Widodo resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis pertalite dan solar.

Untuk pertalite, harga naik dari Rp7.650 menjadi Rp10 ribu per liter. Sementara solar, harganya naik dari Rp5.150 menjadi Rp6.800 per liter.

Hal ini seiring membengkaknya anggaran subsidi energi menjadi Rp502 triliun dari proyeksi awal Rp170 triliun APBN 2022. Dari sisi kuota, pertalite dan solar kian menipis.

Data PT Pertamina (Persero) menunjukkan penyaluran BBM subsidi jenis pertalite telah mencapai 16,8 juta kiloliter (kl) hingga Juli 2022. Artinya, kuota pertalite hingga akhir 2022 hanya tersisa 6,25 juta kl dari total kuota yang ditetapkan tahun ini sebanyak 23,05 juta kl.

Kemudian, penyaluran BBM subsidi jenis solar juga telah mencapai 9,9 juta kl hingga Juli 2022. Sehingga sisa kuota solar hingga akhir tahun hanya tersisa 5,2 juta kl dari total kuota 15,1 kl.

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengatakan kenaikan pertalite dan solar akan berimbas pada harga-harga komoditas lainnya.

Lantas, apa saja dampak kenaikan harga pertalite dan solar terhadap biaya barang dan jasa?

Faisal mengatakan ongkos transportasi merupakan sektor pertama yang terkena dampak dari kenaikan harga BBM subsidi.

Hal ini tidak bisa dihindari karena ongkos transportasi memang bergantung pada harga bahan bakar.

“Yang jelas dampak langsungnya ke ongkos transportasi. Itu yang paling besar dampak langsung dari kenaikan BBM,” ujar Faisal dikutip dari CNNIndonesia.com, baru-baru ini.

Faisal menjelaskan efek ikutan dari kenaikan BBM yang berimbas pada kenaikan ongkos transportasi adalah biaya logistik. Oleh karena itu biaya logistik pun terancam melambung. “Ongkos transportasi ini terasosiasi dengan biaya logistik,” kata dia.

Inflasi Naik, Konsumsi Turun

Dia menuturkan harga pangan pun terancam ikut melambung jika harga BBM subsidi naik. Pasalnya, kenaikan biaya logistik tadi berkaitan erat dengan harga pangan.

Ketika biaya logistik naik, kata dia, harga pangan pun ikut melambung karena ongkos distribusinya naik. “Ini berpengaruh pada harga barang-barang lain. Termasuk bahan pangan karena yang paling banyak diangkut via logistik,” ujar Faisal.

  • Bagikan