banner 728x250

Ketua Hipmi Maluku Minta Pedagang Rp230 Juta, Seret Nama Gubernur

  • Bagikan
HIPMI AZIS
Ketua Umum BPD Hipmi Provinsi Maluku, Azis Tuny. (FOTO: ISTIMEWA)
banner 468x60

AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Provinsi Maluku, Azis Tuny diduga menagih uang ratusan juta rupiah dari pedagang Pasar Mardika, Ambon.

Uang itu untuk memuluskan pemberian izin pembangunan lapak di atas trotoar di pasar Mardika. Azis menyeret nama Gubernur Maluku Murad Ismail untuk melancarkan aksinya.

Akal bulus Azis terungkap dalam rekaman percakapan yang viral di media sosial dua hari terakhir.
Dalam rekaman audio berdurasi 16.26 menit tersebut, mengungkap pembicaraan antara Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Mardika Ambon, Alham Valeo dan Patrick Papilaya yang mengaku sebagai orang dekat istri gubernur Widya Pratiwi.

Alham mengaku sudah memberi sejumlah uang kepada gubernur melalui Azis. Total uang yang diserahkan diduga mencapai Rp230 juta. Uang tunai diberikan bertahap kepada Azis yang juga orang dekat gubernur Murad.

Fulus dari Alham kepada Azis sebagai tanda terima kasih karena telah membantu para pedagang yang digusur akibat revitalisasi pasar Mardika pada akhir tahun 2021. Atas andil Azis, pedagang kaki lima (PKL) membangun lapak di atas trotoar dan bisa tetap eksis berdagang.

Ini Kronologisnya

Dalam rekaman pembicaraan melalui telepon seluler itu, Alham mengatakan kepada Patrick Papilaya, sempat berkomunikasi dengan mantan Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy untuk membantu pedagang agar bisa berjualan di atas trotoar.

Namun Richard tidak memenuhi keinginan Alham. Alasannya izin berjualan di atas trotoar merupakan kewenangan Pemprov Maluku. Karena itu harus mendapat persetujuan gubernur Maluku.

Alham kemudian berkomunikasi dengan orang dekat gubernur Maluku, Azis Tuny yang juga Ketua Hipmi Maluku.

Singkat cerita, atas bantuan Azis, para pedagang bisa membangun lapak di atas trotoar. Sebagai tanda terima kasih, Alham menyetorkan uang ke Azis sebanyak Rp130 juta. Diserahkan dalam dua tahap, pertama Rp80 juta dan kedua Rp50 juta.

Bukannya berhenti, Azis masih meminta uang kepada Alham untuk biaya akomodasi ke Jakarta dan pencalonannya sebagai ketua Hipmi Maluku.

  • Bagikan