AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Pengungsi korban kebakaran di kawasan Mardika Ambon mengeluhkan ketiadaan fasilitas mandi cuci dan kakus (MCK) di lokasi pengungsian.
Ratusan pengungsi mengeluh, sudah tiga hari terakhir, terpaksa menumpang di rumah warga untuk membuang hajat, mandi dan mencuci pakaian.
“Kita di sini susah sekali untuk buang air dan mandi, karena tidak ada MCK. Belum dibangun padahal kami sangat membutuhkannya,” kata Aco salah satu pengungsi di lokasi pengungsian,” Senin (12/12/2022).
Lebih dari 800 pengungsi korban kebakaran mengungsi di sejumlah tenda darurat yang dibangun pemerintah di dua lokasi yang tidak jauh dari lokasi kebakaran.
Menurut Aco ketiadaan fasilitas MCK di lokasi pengungsian membuat mereka terpaksa menumpang ke rumah warga ketika ingin buang hajat dan mandi. “Kami tiap hari numpang di rumah orang,” keluh Aco.
Salimah, seorang pengungsi juga mengeluhkan hal yang sama. Dia dan keluarganya harus numpang di rumah orang saat mau mandi atau untuk keperluan lainnya.
“Kalau kita mungkin bisa jalan ke pasar walaupun sedikit jauh. Di sana ada WC umum tapi bayar. Punya anak yang masih kecil ini kan repot kita minta tolong terus di rumah orang,” ungkapnya.
Selain fasilitas MCK yang belum tersedia, pengungsi korban kebakaran juga mengeluhkan belum adanya fasilitas air bersih. “Air bersih juga belum ada. Memang sudah ada tapi belum bisa berfungsi,” katanya.
Ratusan pengungsi berharap pemerintah segera membangun fasilitas MCK dan air bersih agar mereka tidak kesulitan untuk mandi, dan membuang hajat serta tidak lagi membeli air. “Kita sudah tidak punya uang lagi. Kita ini sekarang sedang susah jadi tolong bantu kami,” kata Hapsa, pengungsi lainnya.
MCK Disiapkan
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon Demmy Paays merespon keluhan pengungsi korban kebakaran di kawasan Mardika Lorong Tahu.
BPBD mulai menyiapkan fasilitas MCK di lokasi pengungsian. “Sudah, sudah, hari ini MCK itu mulai dipasang,” kata Demmy kepada sentraltimur.com, Senin sore.
Pembangunan fasilitas MCK setelah berkoordinasi dengan BPBD Maluku, Balai Sungai dan dinas terkait lainnya.
“Kita sudah berkoordinasi dengan BPBD provinsi dan Balai, hari ini sudah mulai dipasang. Sementara ini staf BPBD sedang bikin tempat pemasangan,” kata Demmy.