banner 728x250

Tanggap Darurat Kebakaran Mardika 14 Hari, Ini Kata Dinas Sosial

  • Bagikan
KATA DINAS
Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin M. Wattimena mengunjungi lokasi pengungsian di kawasan Mardika Lorong Tahu, Ambon, Rabu (14/12/2022). (FOTO: ISTIMEWA)
banner 468x60

AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena telah mengeluarkan surat keputusan pemberlakuan tanggap darurat bencana kebakaran di kawasan Mardika Lorong Tahu.

Tanggap darurat berlaku sejak terjadi kebakaran Jumat (9/12/2022) hinggga jangka waktu 14 hari ke depan.

“SK (tanggap darurat) penjabat wali kota Ambon itu 14 hari, sejak tanggal 9 sampai 22 Desember 2022,” kata Kepala Dinas Sosial Kota Ambon, Nurhajati Jasin kepada sentraltimur.com di lokasi kebakaran, Jumat (16/12/2022).

Selama masa tanggap darurat, Pemerintah Kota Ambon melalui Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan Dinas PUPR memberikan pelayanan kepada warga terdampak kebakaran yang menempati tenda-tenda pengungsi di lokasi kejadian. “Tugas kami (Dinsos) menyiapkan logistik dan dapur umum,” jelasnya.

Dinsos lanjut Nurhajati juga memberikan pendampingan trauma healing untuk warga terdampak kebakaran. “Kita berikan pendampingan trauma healing agar kondisi psikologis (pengungsi) dapat pulih pascakebakaran,” kata dia.

Sehari pasca insiden kebakaran, Dinsos telah membuka dapur umum guna menyiapkan kebutuhan makan siang dan malam bagi ratusan pengungsi.  

Dia meluruskan tudingan pengungsi yang selama ini tidak diberikan sarapan pagi. “Katong seng (kami tidak) pernah memberikan makan pagi, tidak pernah. Aturannya cuma makan siang dan makan malam,” tegasnya menepis tudingan pengungsi.

Menurutnya awal-awal pasca kejadian, pelbagai bantuan mengalir kepada pengungsi termasuk makanan siap saji. Makanan siap santap dari masyarakat itu diberikan pada pagi dan siang hari langsung kepada pengungsi yang menghuni tenda-tenda pengungsian.

“Seharusnya bantuan makanan siap saji itu tidak langsung diberikan kepada pengungsi tapi kepada kami (dapur umum) untuk kami distribusikan. Karena terjadi seperti itu, bantuan makanan siap saji itu mereka (pengungsi) menganggap kita memberikan makan pagi, padahal tidak,” ujar Nurhajati.  

Habiskan Satu Ton Beras

Dinsos mengerahkan kekuatan penuh untuk melayani kebutuhan pengungsi selama tanggap darurat. Relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) juga dikerahkan mendukung kerja Dinsos di lokasi pengungsian. “Kita punya pegawai sebanyak 35 orang. 33 orang di sini, cuma 2 orang di kantor (Dinsos),” katanya.

  • Bagikan