banner 728x250

Pj Wali Kota Ambon Sulit Wujudkan Program Ambon Bersih, Ini Kendalanya

  • Bagikan
PROGRAM AMBON
Tumpukan sampah meluber ke jalan raya di kawasan Gunung Malintang, desa Batu Merah, kota Ambon. (FOTO: ISTIMEWA)
banner 468x60

AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Bersih dari sampah menjadi satu dari 11 program prioritas pemerintah kota Ambon di bawah kepemimpinan Penjabat Wali Kota Ambon M. Bodewin Wattimena.

Setelah resmi dilantik memimpin kota Ambon pada 24 Mei 2021, Bodewin menetapkan arah kebijakan pembangunan dengan menetapkan 11 program kerja prioritas selama masa kepemimpinannya.

Adapun 11 program prioritas itu yakni konsolidiasi internal birokrasi, penataan manajemen pengelolaan keuangan dan aset daerah, identifikasi data dan penyelesaian utang serta singkronisasi program penurunan angka kemiskinan.

Selanjutnya peningkatan pendapatan asli daerah, peningkatan kualitas pelayanan publik, peningkatan layanan perizinan dan non perizinan terintegrasi dan penyelarasan arah kebijakan pembangunan kota Ambon dengan pemerintah pusat dan pemprov Maluku.

Kemudian, perwujudan Ambon bersih, memfasilitasi pemilihan wali kota dan wakil wali kota Ambon tahun 2024 serta menjaga netraliitas ASN. Dan terakhir mendukung kebijakan pemerintah pusat dan pemprov Maluku dalam penanganan pandemi Covid-19.

Setelah program itu dicanangkan, Bodewin tancap gas untuk merealiasasikan pelbagai program prioritas.

Langkah pertama, setelah dilantik dia melakukan konsolidasi internal birokrasi Pemkot Ambon yang saat itu lagi galau setelah Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy ditangkap KPK karena kasus korupsi.

Selanjutnya melakukan penataan terhadap manajemen pengelolaan keuangan dan aset daerah, mewujudkan layanan perizinan yang terintegrasi hingga melunasi utang Pemkot Ambon yang mencapai lebih dari Rp100 miliar.

Menurut Bodewin, sebagian besar program prioritas yang ditetapkan itu sejauh ini telah mampu dikerjakan dengan sangat baik, namun ada satu program yang sangat sulit untuk direaliasisi yakni program Ambon bersih.

“Saya sudah pernah sampaikan dari 11 kebijakan prioritas itu salah satu yang masih sulit untuk dioptimalkan itu soal Ambon bersih dari sampah,” kata Bodewin kepada sentraltimur.com, pekan kemarin.

Ini Kendalanya

Bodewin mengakui kendala menjadi penyebab utama program Ambon bersih dari sampah sampai saat ini sulit terealiasi.

Pertama, produksi sampah yang dihasilkan di kota Ambon setiap hari paling sedikit 250 ton. Sementara armada pengangkut sampah milik Pemkot Ambon yang tersedia hanya sebanyak 23 unit truk.

Kondisi itu semakin buruk lantaran 23 unit armada sampah kondisinya suda tua, rata-rata masa beroperasi di atas 7 tahun dan ada yang masa operasinya 15 tahun.

“Kenapa sampai saat ini kita kesulitan untuk menyelesaikan persoalan sampah di kota Ambon? Pertama itu karena saya diwariskan mobil truk sampah hanya 23 unit untuk mengangkut sampah paling sedikit 250 ton setiap hari. Dan truk sampah usianya sudah uzur, ada yang sudah 15 tahun lebih,” ungkapnya.

Selain armada pengangkut sampah, eksavator milik Pemkot Ambon yang selama ini beroperasi di tempat pembuangan akhir (TPA) Toisapu juga sudah rusak dan tidak bisa lagi beroperasi. Hal itu sangat menyulitkan petugas di lapangan untuk menangani sampah di TPA.

Pemkot Ambon membutuhkan sedikitnya 50 truk pengangkut sampah agar bisa membersihkan seluruh sampah yang yang selalu berserakan di sejumlah titik di Ambon setiap harinya. “Kita membutuhkan paling sedikit 50 truk baru kita bisa membersihkan sampah yang ada setiap hari,” kata Sekretaris DPRD Maluku ini.

Alasan selanjutnya, kata Bodewin kesadaran warga di kota Ambon terhadap sampah dan kebersihan lingkungan masih sangat rendah. Dia mengakui selama ini Pemkot Ambon terus gencar berkampanye tentang sampah dan lingkungan ke masyarakat melalui imbauan, sosialisasi dan ajakan langsung ke masyarakat untuk sama-sama menjaga kebersihan lingkungan dari sampah, namun hal itu tidak juga membuahkan hasil.

Bodewin mengatakan Pemkot Ambon telah menetapkan waktu untuk membuang sampah mulai pukul 22.00 WIT hingga pukul 05.00 WIT, namun yang terjadi, warga masih membuang sampah tidak pada waktunya sehingga sangat menyulitkan petugas kebersihan.

“Waktu buang sampah ini kan jam 10 malam sampai jam 5 pagi tapi yang terjadi pagi hari setelah mobil sampah mengangkut sampah hingga bersih jam 9 lagi orang sudah buang sampah ulang. Nah ini yang membuat siang hari masih terlihat sampah di Ambon,” kata Bodewin.  

  • Bagikan