AMBON, SENTRALTIMUR.COM – DPP PDI Perjuangan resmi memecat Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Maluku, Murad Ismail.
Mantan Dankor Brimob Polri itu menjabat Ketua DPD PDIP Maluku periode 2019-2024 pada 21 Juli 2019. Dia dilantik oleh Ketua Bidang Kehormatan Partai DPP PDIP, Komarudin Watubun di Ambon.
Lalu apa alasan Murad dipecat oleh partai berlambang banteng kekar moncong putih ini? Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto buka suara mengenai pemecatan Murad Ismail sebagai Ketua DPD PDIP Maluku.
Hasto mengatakan pihaknya sudah meminta Murad melakukan klarifikasi melalui Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat, dan Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun.
“Tetapi ternyata tidak ada suatu ruang dialog, padahal PDIP membangun ruang dialog,” kata Hasto di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Senin (8/5/2023).
Padahal, Hasto menegaskan Djarot merupakan sosok yang paling sabar dan mendengarkan. Alasan utama pemecatan Murad menurut Hasto adalah di dalam suatu keluarga tidak boleh berasal dari dua partai yang berbeda.
“Sehingga ketika akhirnya partai punya aturan bahwa di dalam suatu keluarga tidak boleh berasal dari dua partai yang berbeda, maka partai mengambil suatu keputusan yang tegas,” ujar Hasto mengutip Tribunnews.com.
Namun, dia enggan menjelaskan maksud satu keluarga dengan berasal dari dua partai yang berbeda itu.
Hasto juga belum mengungkapkan siapa sosok yang akan menggantikan Murad Ismail. Namun informasi yang diperoleh sentraltimur.com menyebutkan satu dari dua nama akan diputuskan DPP Perjuangan untuk ditunjuk sebagai pelaksana tugas (Plt) ketua DPD PDIP Maluku, yakni Mercy Chriesty Barends anggota Fraksi PDIP di DPR RI dan Sekretaris DPD PDIP Maluku Benhur George Watubun.
Jabatan Plt untuk mengisi kekosongan kursi kepemimpinan PDIP Maluku pasca pelengseran Murad.
Nama Mercy Barends santer beredar di kalangan kader partai besutan Megawati Soekarno Putri itu sebagai Plt ketua DPD PDIP Maluku. Ucapan selamat yang ditujukan kepada Mercy Barends bertebaran di platform media sosial pekan kemarin.
Perihal SK DPP PDIP terkait pemecatan Murad apakah telah diterima DPD PDIP Maluku, Benhur Watubun dihubungi sentraltimur.com menolak berkomentar. Demikian juga siapa yang mengisi posisi Plt DPD PDIP Maluku. “(SK DPP) belum ada (diterima),” singkat Benhur yang juga ketua DPRD Maluku ini.
Istri Murad Merapat ke PAN
Meski Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto tidak menjelaskan maksud satu keluarga dengan berasal dari dua partai yang berbeda itu, tapi hal itu telah menjadi rahasia publik di Maluku.
Kemarahan PDIP hingga akhirnya berujung pemecatan Murad dari jabatan DPD dipicu langkah Widya Pratiwi Murad, istri Murad Ismail memilih hengkang dari PDIP. Wakil Ketua Bidang Komunikasi Politik DPD PDIP Maluku ini memilih merapat ke Partai Amanat Nasional (PAN).